Mahābhārata merupakan kisah epik yang terbagi menjadi delapan belas kitab atau sering disebut
Astadasaparwa. Rangkaian kitab menceritakan kronologi peristiwa dalam kisah Mahābhārata, yakni semenjak kisah para leluhur
Pandawa dan
Korawa (
Yayati,
Yadu,
Puru,
Kuru,
Duswanta,
Sakuntala,
Bharata) sampai kisah diterimanya
Pandawa di
surga.
Adiparwa
Kitab Adiparwa berisi berbagai cerita yang bernafaskan
Hindu, seperti misalnya kisah pemutaran
Mandaragiri, kisah Bagawan
Dhomya yang menguji ketiga muridnya, kisah para leluhur
Pandawa dan
Korawa, kisah kelahiran Rsi
Byasa, kisah masa kanak-kanak Pandawa dan Korawa, kisah tewasnya
rakshasa Hidimba di tangan
Bhimasena, dan kisah
Arjuna mendapatkan
Dropadi.
Sabhaparwa
Kitab Sabhaparwa berisi kisah pertemuan
Pandawa dan
Korawa di sebuah balairung untuk main judi, atas rencana
Duryodana. Karena usaha licik
Sangkuni, permainan dimenangkan selama dua kali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah itu melalui masa penyamaran selama 1 tahun.
Wanaparwa
Kitab Wanaparwa berisi kisah Pandawa selama masa 12 tahun pengasingan diri di hutan. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah
Arjuna yang bertapa di gunung
Himalaya untuk memperoleh senjata sakti. Kisah Arjuna tersebut menjadi bahan cerita
Arjunawiwaha.
Wirataparwa
Kitab Wirataparwa berisi kisah masa satu tahun penyamaran Pandawa di
Kerajaan Wirata setelah mengalami pengasingan selama 12 tahun.
Yudistira menyamar sebagai ahli agama,
Bhima sebagai juru masak,
Arjuna sebagai guru tari,
Nakula sebagai penjinak kuda,
Sahadewa sebagai pengembala, dan
Dropadi sebagai penata rias.
Udyogaparwa
Kitab Udyogaparwa berisi kisah tentang persiapan perang keluarga
Bharata (
Bharatayuddha).
Kresna yang bertindak sebagai juru damai gagal merundingkan perdamaian dengan Korawa.
Pandawa dan
Korawa mencari sekutu sebanyak-banyaknya di penjuru
Bharatawarsha, dan hampir seluruh
Kerajaan India Kuno terbagi menjadi dua kelompok.
Bhismaparwa
Kitab Bhismaparwa merupakan kitab awal yang menceritakan tentang pertempuran di
Kurukshetra. Dalam beberapa bagiannya terselip suatu percakapan suci antara
Kresna dan
Arjuna menjelang perang berlangsung. Percakapan tersebut dikenal sebagai kitab
Bhagavad Gītā. Dalam kitab Bhismaparwa juga diceritakan gugurnya
Resi Bhisma pada hari kesepuluh karena usaha Arjuna yang dibantu oleh
Srikandi.
Dronaparwa
Kitab Dronaparwa menceritakan kisah pengangkatan Bagawan
Drona sebagai panglima perang Korawa. Drona berusaha menangkap
Yudistira, namun gagal. Drona gugur di medan perang karena dipenggal oleh
Drestadyumna ketika ia sedang tertunduk lemas mendengar kabar yang menceritakan kematian anaknya,
Aswatama. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah gugurnya
Abimanyu dan
Gatotkaca.
Karnaparwa
Kitab Karnaparwa menceritakan kisah pengangkatan
Karna sebagai panglima perang oleh Duryodana setelah gugurnya
Bhisma,
Drona, dan sekutunya yang lain. Dalam kitab tersebut diceritakan gugurnya
Dursasana oleh
Bhima.
Salya menjadi kusir kereta Karna, kemudian terjadi pertengkaran antara mereka. Akhirnya, Karna gugur di tangan
Arjuna dengan senjata
Pasupati pada hari ke-17.
Salyaparwa
Kitab Salyaparwa berisi kisah pengangkatan Sang
Salya sebagai panglima perang
Korawa pada hari ke-18. Pada hari itu juga, Salya gugur di medan perang. Setelah ditinggal sekutu dan saudaranya,
Duryodana menyesali perbuatannya dan hendak menghentikan pertikaian dengan para
Pandawa. Hal itu menjadi ejekan para Pandawa sehingga Duryodana terpancing untuk berkelahi dengan Bhima. Dalam perkelahian tersebut, Duryodana gugur, tapi ia sempat mengangkat
Aswatama sebagai panglima.
Sauptikaparwa
Kitab Sauptikaparwa berisi kisah pembalasan dendam Aswatama kepada tentara Pandawa. Pada malam hari, ia bersama
Kripa dan
Kertawarma menyusup ke dalam kemah pasukan Pandawa dan membunuh banyak orang, kecuali para Pandawa. Setelah itu ia melarikan diri ke pertapaan
Byasa. Keesokan harinya ia disusul oleh Pandawa dan terjadi perkelahian antara Aswatama dengan Arjuna. Byasa dan
Kresna dapat menyelesaikan permasalahan itu. Akhirnya Aswatama menyesali perbuatannya dan menjadi pertapa.
Striparwa
Kitab Striparwa berisi kisah ratap tangis kaum wanita yang ditinggal oleh suami mereka di medan pertempuran.
Yudistira menyelenggarakan upacara pembakaran jenazah bagi mereka yang gugur dan mempersembahkan air suci kepada leluhur. Pada hari itu pula Dewi
Kunti menceritakan kelahiran
Karna yang menjadi rahasia pribadinya.
Santiparwa
Kitab Santiparwa berisi kisah pertikaian batin Yudistira karena telah membunuh saudara-saudaranya di medan pertempuran. Akhirnya ia diberi wejangan suci oleh Rsi
Byasa dan Sri
Kresna. Mereka menjelaskan rahasia dan tujuan ajaran
Hindu agar Yudistira dapat melaksanakan kewajibannya sebagai Raja.
Anusasanaparwa
Kitab Anusasanaparwa berisi kisah penyerahan diri
Yudistira kepada
Resi Bhisma untuk menerima ajarannya. Bhisma mengajarkan tentang ajaran
Dharma,
Artha, aturan tentang berbagai upacara, kewajiban seorang Raja, dan sebagainya. Akhirnya, Bhisma meninggalkan dunia dengan tenang.
Aswamedhikaparwa
Kitab Aswamedhikaparwa berisi kisah pelaksanaan upacara
Aswamedha oleh Raja
Yudistira. Kitab tersebut juga menceritakan kisah pertempuran
Arjuna dengan para Raja di dunia, kisah kelahiran
Parikesit yang semula tewas dalam kandungan karena senjata sakti Aswatama, namun dihidupkan kembali oleh Sri Kresna.
Asramawasikaparwa
Kitab Asramawasikaparwa berisi kisah kepergian
Drestarastra,
Gandari,
Kunti,
Widura, dan
Sanjaya ke tengah hutan, untuk meninggalkan dunia ramai. Mereka menyerahkan tahta sepenuhnya kepada Yudistira. Akhirnya Resi
Narada datang membawa kabar bahwa mereka telah pergi ke surga karena dibakar oleh api sucinya sendiri.
Mosalaparwa
Kitab Mosalaparwa menceritakan kemusnahan bangsa
Wresni. Sri Kresna meninggalkan kerajaannya lalu pergi ke tengah hutan.
Arjuna mengunjungi
Dwarawati dan mendapati bahwa kota tersebut telah kosong. Atas nasihat Rsi Byasa,
Pandawa dan
Dropadi menempuh hidup “sanyasin” atau mengasingkan diri dan meninggalkan dunia fana.
Mahaprastanikaparwa
Kitab Mahaprastanikaparwa menceritakan kisah perjalanan Pandawa dan Dropadi ke puncak gunung
Himalaya, sementara tahta kerajaan diserahkan kepada
Parikesit, cucu
Arjuna. Dalam pengembaraannya, Dropadi dan para Pandawa (kecuali Yudistira), meninggal dalam perjalanan.
Swargarohanaparwa
Kitab Swargarohanaparwa menceritakan kisah
Yudistira yang mencapai puncak gunung
Himalaya dan dijemput untuk mencapai
surga oleh Dewa
Indra. Dalam perjalanannya, ia ditemani oleh seekor anjing yang sangat setia. Ia menolak masuk surga jika disuruh meninggalkan anjingnya sendirian. Si anjing menampakkan wujudnya yang sebenanrnya, yaitu Dewa
Dharma.
kitab mahabharata,
isi kitab mahabarata,
kitab mahabaratha,
daftar kitab,
cerita udyoga parwa,
isi dari kitab mahabarata,
isi kitab mahabharata,
kronologi mahabaratha,
kitab wirataparwa,
karnaparwa Baca juga:
- Kembalinya Komik Legend; Mahabharata!
- Kisah Mahabharata dalam Balutan Science Fiction, Grant Morrison’s 18
- Awal Sebelum MAHABHARATA
- Sutradara Avatar Masuk Daftar 100 Tokoh Berpengaruh
- Daftar Lengkap Pemenang Oscar 2010
Sumber : http://www.berita.balihita.com/ / Daftar kitab Mahabharata