OM SRI SAIRAM

OM SRI SAIRAM........

Senin, 06 Desember 2010

Hindu Memiliki Berbagai Konsep Ketuhanan


Hindu dan konsep Animisme
Sejarah dunia telah menca...tat bahwa agama Hindu adalah agama yang memiliki segala macam konsep isme atau kepercayaan. Hinduisme dalam pengertian yang benar di dalamnya mengandung juga unsur kepercayaan animisme. Animisme suatu paham bahwa alam ini atau semua benda memiliki roh atau jiwa . Animisme adalah keyakinan akan adanya roh dalam benda-benda seperti gunung dan bumi dimana pada dasarnya semuanya yang diciptakan dikendalikan oleh Tuhan tersebut sehingga dianggap memiliki pengaruh terhadap benda ciptaan yang lain termasuk manusia. Ini dijelaskan dalam sloka sebagai berikut:
Isavasyam idam sarvam yat kinca gajatyam jagat
tena tyaktena bhunjitha ma gradhah kasya svid dhanam
(Isa Upanisad : 1)
Artinya:
Sesungguhnya apa yang ada di dunia ini, yang bergerak dan yang tidak bergerak dikendalikan oleh Yang Maha Esa, oleh karena itu orang hendaknya menerima apa yang perlu dan diperuntukkan baginya dan tidak menginginkan miliki orang lain.
Pernyataan bahwa konsep Animisme itu adalah konsep yang sesat atau salah dalam berketuhanan itu sebenarnya hasil dari kurang pahamnya mereka akan konsep Anismisme, dimana dalam filsafat Hindu Animisme itu nampak begitu dalam. Hindu mengajarkan bahwa setiap ciptaan termasuk benda-benda material dikendalikan oleh Tuhan, dimana dalam konsep Animisme disebut memiliki jiwa dalam arti bukan sebagai benda hidup dan bernapas seperti mahluk hidup, tapi mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi yang lain. Ini dapat ditelusi kebenarannya secara ilmiah. Seperti contohnya magnet yang memiliki kemampuan untuk menarik dan menolak benda sekitarnya, Walaupun ia tergolong benda mati.


Hindu dengan konsep Pantheisme
Ada pendapat mengatakan bahwa pantheisme adalah kesatuan wujud Tuhan dengan alam, atau anggapan bahwa: semua itu adalah Tuhan. Jadi Tuhan dipandang bersatu dengan alam. Pendapat lain menyatakan bahwa pantheisme adalah keyakinan bahwa di mana-mana serba Tuhan atau setiap aspek alam digambarkan dikuasai oleh Tuhan. Pendapat lainnya lagi menguraikan bahwa panteisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari akar kata pan yang artinya 'segala sesuatu', dan akar kata theos yang berarti 'Tuhan'. Jadi panteisme adalah kepercayaan yang mengajarkan bahwa segala sesuatu adalah Tuhan. Yang benar-benar "ada" hanyalah "Tuhan". Segala sesuatu di sekitar manusia, bahkan manusia itu sendiri hanyalah penampakan sementara saja. Tentu nama (Tuhan) yang dipakai berbeda dalam ajaran (agama) yang berbeda-beda. Dalam Hinduisme; hanya Brahman (Tuhan) lah yang ada, dan la adalah Yang Tak Terbatas. Dalam Hinduisme; segala sesuatu yang dapat dibuktikan oleh panca indria sesungguhnya adalah maya (ilusi belaka) yang benar-benar ada hanyalah Brahman. Panteisme hanya mengakui Tuhan sebagai yang immanent yang berasal dari bahasa Latin, yang berarti 'tetap tinggal di dalam'. Jadi panteisme adalah suatu keyakinan yang percaya bahwa Tuhan berada dalam ciptaan-Nya. Lawan dari panteisme adalah deism. Deisme adalah suatu bentuk kepercayaan yang hanya mempercayai bahwa Tuhan itu bersifat transenden yaitu berada jauh di luar ciptaan-Nya. Uraian yang mengandung pantheisme terdapat dalam sloka sebagai berikut.
Maya tatam idam sarvam
Jagad avyaktamurtina
Matsthani sarvabhutani
Na ca ham tesav avassthitah
(Bhagavadgita IX:4)
Alam semesta ini diliputi oleh Aku
Dengan wujudku yang tidak nyata
Semua mahluk ada pada-Ku
Tapi Aku tidak ada pada mereka.
Dari sini kita dapat mengetahui bahwa ajaran pantheisme juga terdapat dalam Hindu dimana Veda mengajarkan bahwa segala sesuatu bersumber dan merupakan bagian dari Tuhan.
Hindu dan konsep Totemisme
Totemisme adalah keyakinan akan adanya binatang keramat yang sangat dihormati. Binatang tersebut diyakini memiliki kesaktian umumnya adalah bintang mitos, juga binatang tertentu di alam ini yang dianggap keramat . Pendapat lain menyatakan bahwa totem adalah kosa kata yang digunakan oleh suku bangsa Indian dari Amerika Utara. Dewasa ini istilah totemisme dipakai untuk menyatakan kepercayaan tentang adanya hubungan yang erat antara satu suku, atau keluarga atau seseorang dengan satu benda atau binatang. Benda atau binatang ini disebut totem. Pendapat lainnya lagi menyatakan bahwa, totemisme adalah kepercayaan pada benda atau tumbuh-tumbuhan atau hewan-hewan yang disucikan (dianggap suci/ karena dianggap sebagai penjelmsan dari dewa, yang merupakan nenek moyang mereka.Konsep tentang totemisme di dalam agama Hindu dapat ditemukan dalam beberapa sloka antara lain:
Bhutanam asmi cetanà
(Bhagavadgita X: 22)
Artinya:
Aku adalah kesadaran dalam materi.
Vedanam samavedo’smi
( Bhagavadgita X: 22)
Artinya:
Diantara semua nyanyian suci di dalam Veda, Aku adalah Samaveda.
Asvatthah sarvavriksanam
(Bhagavadgita X: 26)
Artinya:
Diantara kayu-kayuan Aku adalah Asvatha.
Selain itu Hindu juga mengajarkan banyak penghormatan pada hewan dengan mengajarkan sloka-sloka sebagai berikut: Aku (Tuhan) Tuhan adalah Uccaisravasa di antara bangsa kuda, Tuhan adalah Airavata di antara para gajah (Bhagavadgitd X:27), Tuhan adalah Kamandhenu di antara para sapi, Tuhan adalah Basuki di antara para ular (Bhagavadglta X.28), Tuhan adalah Ananta di antara para naga (Bhagavadglta X.29), Tuhan adalah Singa di antara segala binatang, Tuhan adalah Garuda di antara para bangsa burung (Bhagavadgiata. X : 39), Tuhan adalah Makara di antara segala macam ikan (Bhagavadglta. X : 31). Selanjutnya Tuhan dalam reinkarnasi-Nya sebagai Sri Krsna avatara bersabda; Ihaikastham jagat kritsnam pasya 'dya sacaracaram, mama dehe gudakesa yac ca 'nyad drastum icchasi (Bhagavadglta XI : 7) "Lihatlah seluruh alam semesta ini, yang bergerak dan yang tidak bergerak, apa saja yang engkau ingin lihat, O Arjuna, berpusat semuanya dalam badan-Ku'.
Dari sini kita dapat tahu bahwa Hindu mengajarkan penghormatan pada semua jenis mahluk hidup dan segala sesuatu yang berguna, dari sini saja kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa Hindu adalah solusi untuk segala pengrusakan dimuka bumi, segala macam jenis kekerasan kepada semua mahluk hidup termasuk pada binatang-binatang. Karena Hindu adalah agama yang sempurna, agama yang menjanjikan perlindungan yang merata bukan hanya untuk penganut saja, bukan hanya untuk manusia, tapi juga pada segala ciptaan yang lain baik yang memiliki roh maupun tidak.
Hindu dan konsep Henotheisme
Henotheisme atau Kathenoisme adalah teori kepercayaan yang dicetuskan oleh Max Muller, ketika ia mempelajari kitab suci Veda. Menurut Muller sebagai mana dikutif oleh Titib, bahwa yang dimaksud dengan Henotheisme atau Kathenoisme adalah keyakinan terhadap adanya deva tertinggi yang pada suatu masa akan digantikan oleh deva yang'lain sebagai deva tertinggi Uraian mengenai adanya pergantian fungsi dan jabatan dari beberapa deva ini dapat ditemukan dalam kitab Rgveda, misalnya deva Agni mempunyai kedudukan tertinggi pada suatu masa, namun pada masa berikutnya kedudukan tertinggi deva Agni tersebut digantikan oleh deva Indra, deva Vayu, dan deva Silrya. Dalam perkembangan selanjutnya, terutama pada kitab-kitab purana deva-deva itu diambil alih fungsinya oleh deva-deva Tri Murti. Deva Agni diganti oleh deva Brahma, deva Indra dan Vayu diganti oleh Visnu, sedangkan kedudukan deva Surya digantikan oleh deva Siva. Sebelum teori Henotheisme atau Kathenoisme ini Muller terlebih dahulu mengajukan teori natural polytheism yaitu suatu keyakinan akan adanya banyak Tuhan sebagai penguasa berbagai aspek alam, misalnya: Tuhan matahari, Tuhan angin, Tuhan bulan, dan sebagainya. Hindu mempercayai adanya dewa tertinggi karena didasarkan bahwa fungsi dari dewa tersebut merupakan bagian yang penting dari penciptaan, dimana personalitas dari dewa tersebut mendekati sifat-sifat Tuhan (Brahman) walaupun belum benar-benar dapat disamakan.
Hindu dan konsep Monotheisme
Monotheisme adalah suatu keyakinan yang mempercayai dan menyembah hanya satu Tuhan, yaitu Tuhan yang menciptakan segenap alam semesta . Monoteisme dikenal ada dua macam yaitu monoteisme transenden dan monoteisme imannent. Konsep monoteisme transenden adalah suatu kepercayaan terhadap adanya satu Tuhan yang berpribadi (personal God sebagai laki-laki) bertempat tinggal di sorga atau di langit yang suci tak terjangkau oleh manusia. Dari tempat yang jauh itu Tuhan dengan segala sifat kemahakuasaan-Nya mengerjakan segala pekerjaan-Nya juga mengawasi seluruh ciptaannya. Pendapat lainnya menguraikan bahwa; monoitheisme transcendent adalah keyakinan yang memandang bahwa Tuhan Yang Maha Esa berada jauh di luar ciptaan-Nya. Tuhan Yang Maha Esa adalah Maha Luhur tidak terjangkau oleh akal pikiran manusia. Sedangkan monoteisme immanent adalah keyakinan yang memandang bahwa Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta dengan segala isinya, tetapi Tuhan Yang Maha ada di dalam ciptaannya
1.Hindu dalam konsep monotheisme transenden
Tentang monoteisme transenden ini ada wejangan Sri Krsna yang menyatakan bahwa Tuhan itu tidak memiliki batas sebagaimana dinyatakan:
na 'sti mama divyanam vibhutinam
(Bhagavadglta X .: 40)
Artinya:
Perwujudan suci-Ku (Tuhan) itu tidak memiliki batas atau ukuran'. Dalam sloka yang lainnya dikatakan;
Ye tv aksaram anirdesyam avyaktam
paryapasate, sarvatragam acintyam
ca kustha acalam dhuvam
(Bhagavadglta XII. 3)
Artinya:
Di antara mereka ada yang memuja Tuhan Yang Kekal Abadi, Tuhan Yang Tak Terumuskan, Tuhan Yang Tak Nyata, (la) Yang Meliputi Segala Jalan, dan (la) juga Yang Tak Terpikirkan, Yang Tak Berobah, Yang Tak Bergerak, Yang Langgeng'.
Pada sloka lainnya dikatakan
Kleso dhikataras tesam
avyaktasakta cetasam,
avyakta hi gatir duhkam
dehavadbhir avdpyate
(Bhagavadglta XII : 5).
Artinya:
'Bagi mereka yang pikirannya dipusatkan kepada Yang Tak Termanifestasikan, kesulitannya lebih besar, karena sesungguhnya jalan dari Yang Tak Termanifestasikan adalah sukar dicapai oleh orang yang masih dikuasai oleh kesadaran flsik'
Jelas sekali bahwa Hindu juga mengajarkan bahwa Tuhan sebenarnya tanpa wujud dan tidak dapat dimanifestasikan oleh pikiran manusia namun walaupun begitu Tuhan juga memiliki suatu wilayah dimana Tuhan dapat dikenal memiliki manifestasi ini yang membuat Hindu juga dikenal memiliki konsep monotheisme immanent.
2. Hindu dalam konsep monotheisme immanent.
Dengan ditemukannya jenis monotheisme imanen yang terdapat dalam sloka Bhagavadgita seperti yang dinyatakan berikut ini
Maya tatam idam sarvam jagad avyaktamurhita

(Bhagavadgita IX:4)
Artinya:
Alam semesta diliputi oleh Tuhan
Lalu dengan sloka
Dyavaprithivyor Idam antaram hi
vyaptam tvaiyai’kena disas ca sarvah
(Bhagavadgita XI:20)
Artinya:
Ruang antara sorga dan dunia diliputi oleh-Mu
Dari sini kita dapat menyimak bahwa secara sekilas Hindu juga mengandung unsur monotheisme immanent yang digambarkan dengan begitu indah.
Dikutif dari : Brahmavidya (teologi Kasih Semesta).oleh I ketut Donder

Tidak ada komentar:

Posting Komentar