OM SRI SAIRAM

OM SRI SAIRAM........

Minggu, 21 November 2010

Muslim si bungsu dari ibu Veda



.Semoga sinar damai dan cinta menyebar keseluruh penjuru, melintasi semua inti jagat raya memenuhi semua sel kehidupan menembus ruang dan waktu bersinar setiap saat hidup sepanjang waktu...........
Kebenaran adalah hal yang menyakitkan, semoga dengan ungkapan kebenaran membuat kita lebih dewasa dan mengerti akan segala kondisi dan keberadaan kita. Dengan harapan tulisan ini mampu memberi manfaat pada mereka yang membutuhkan informasi yang bisa dipertanggung jawabkan. Tidak ada maksud untuk profokasi jadi mohon tarik nafas panjang agar bisa menyimak dengan kepala dingin. Setidaknya anda sekalian tahu latar belakang sejarah, dengan mengetahui akan muncul pemahaman, dengan paham akan menghasilkan pertimbangan (wiweka) dalam bertindak, dari pengalaman dalam bertindak baru muncul kebijaksanaan. Dari bijaksana anda akan menjadi suci, karena orang suci bukanlah orang yang sakti mandraguna, tapi orang biasa yang bijaksana luar - dalam. Orang yang sakti mandraguna dengan segala atributnya belum tentu orang suci, tapi orang suci sudah pasti memiliki daya sakti namun karena bijaksana (tahu akibat dan pengaruhnya pada masyarakat) mereka itu tidak menggunakan daya saktinya. 

Seiring perkembangan zaman yang dipengaruhi oleh Satwam, Rajas dan Tamas, saatnya bhumi ini dipengaruhi oleh sifat tamas, rakus. Agama bukan lagi sebagai jalan tuntunan mulia karena sudah dicemari oleh konflik kepentingan. Pemuka agama yang berbicara tentang Agama tak ubahnya seperti bintang iklan. Hanya bicara tanpa mampu praktek, saya percaya saudara yang memanfaatkan teknologi untuk suatu tujuan baik sudah pasti praktek dilapangan dan mengambil hikmah baru berbicara.
Saat ini konflik sosial tengah terjadi dimana – mana, penyerangan dengan senjata berat dan kekerasan terhadap sesama tengah terjadi di muka bhumi. Konflik sesama umatpun tidak luput untuk ambil bagian. Terorisme sudah menjadikan diri jahiliyah, yang membunuh dan bersembunyi dibalik agama. Sedangkan agama tidak cukup kuat untuk melepaskan diri karena sudah dijerat lehernya. Itu terjadi karena kurang pahamnya terhadap makna inti dari suatu ajaran. Kitab adalah kitab yang hanya sekumpulan tulisan. Kitab akan menjadi kitab suci ketika makna kebijaksanaan yang tersirat didalamnya mampu di telaah dan dipraktekan demi kedamaian serta kesejahtraan umat. Sejauh manakan kitab Agama yang disebut kitab suci mampu memberi kedamaian kepada para umat manusia? Hal itu yang mesti di pertanyakan oleh masing masing pemimpin agama. Banyak kelompok yang selalu bersembunyi di balik kitab suci, demi suatu tujuan dan materi, lebih parah lagi ketika kelompok satunya yang hanya tahu sepengal memfonis bahwa kitab tersebut ayat setan yang menyesatkan...........ironis memang .........begitulah realitas di dunia saat ini.
Ribuan tahun yang lalu sebelum masehi di Timur Tengah , Swayambu Manu dikenal sebagai Nabi Muh Nuh, dalam Hindu ajaran beliau di sebut Manu Samhita yang mengatakan : Barang siapa makan untuk dirinya sendiri maka yang dimakanya adalah dosa, barang siapa yang ingin masuk sorga seorang diri maka dia tidak akan menemukan seorang pun disana.
Kalimat diatas juga ditulis ulang dan dipegang erat oleh saudara kita pemegang injil.
Ajaran ini pula (manu Shamhita) yang dipegang oleh salah satu sekte Vaisnawa di India. Akibat pengaruh dari penyerangan islam ke India kemudian ajaran ini berkembang menjadi ajaran Bhakti, kemudian diwejangkan lagi oleh sri caitanya sebagai reinkarnasi dari Nabi pendahulunya, hingga saat ini di sebut Kesadaran Krisna. Dengan berpandangan bahwa : manusia ibaratnya tangan sedangkan tubuh kita ibaratnya tuhan, tugas sang tangan adalah untuk menyuapi mulut dengan makanan. Dengan ajaran bhakti maka dengan sendirinya sekte ini tidak ikut dalam tatanan Hindu yang berdasarkan Hukum Karma. Memegang erat Manu Shamhita dan Bhagawad Ghita sebagai landasan disertai garis perguruan yang jelas dan aturan disiplin tinggi menjadikan ajaran ini tetap eksis dari puluhan ribu tahun hingga sekarang. Ajaram sekte ini mengenal kata lailla yang artinya bersuka ria, bermain dalam kebahagiaan Sri Visnu. kata ”Lailla” ini masih di jumpai di Arab hingga saat ini.
Bhagawad Gita dengan jelas mengukuhkan berbagai ajaran sekte – sekte berbeda dan 108 ajaran upanishad menegaskan bahwa yang maha esa itu satu adanya yang hadir dalam berbagai pemahaman sesuai dengan tingkat evolusi roh manusia yang menganutnya.
Kelahiran Nabi Muhamad sendiri sudah ditulis ratusan tahun sebelum Muhamad lahir di dalam Vedha (hal ini pernah muat di Media Hindu), karena sempitnya pemahaman para penganutnya sehingga terjadi kekeliruan dalam tafsir, sedangkan beliau Nabi Muhamad dengan jelas mengatakan ”carilah ilmu sampai ke negeri China” yang artinya memberi peluang kepada pengikutnya untuk mencari pemahaman berdasarkan referensi dari ajaran selain Islam. Juga ditegaskan lagi ” Agamamu adalah agamamu – Agamaku adalah agamaku.” dalam hal ini beliau menghormati hubungan antar Agama yang saat itu berkembang di timur tengah.
Arab Kuno.
Raja Vikramaditya yang keturunan ke 7 dari Sri Rama memiliki wilayah kekuasaan seluruh arab, dan semua negara saat ini yang memiliki nama belakang –than seperti pakisthan, dll. Sebuah inskripsi kuno dari piringan emas tergantung di salah satu dinding kabah menyebutkan Raja Vikramaditya sebagai sang surya dari barat mampu menerangi kegelapan arab yang tengah mengingkari Allah. Disebutkan pula kehidupan sebelum Raja Vikramaditya di Timur tengah tak ubahnya seperti kehidupan hewan yang tidak memiliki budaya, yang mana manusia berhubungan badan dengan sesama, bahkan dengan binatang, ibu dengan anak dan hal yang tidak sesuai dengan tatanan kehidupan manusia yang beradab.Dengan kehadiran Raja Vikramaditya mulai saat itu pula orang Jazirah Arabic(Arab kuno) tunduk sujud menghadap ke Barat.
Inskripsi ini kemudian di alihkan ke bahasa Arabic yang di kenal dengan sebutan ”Sayar-Ul-Okul”. Inskripsi aslinya saat ini tersimpan di perpustakaan Maktab-e Sultana di kota Istanbul - Turki. Peringatan akan runtuhnya Arab ke tangan raja Vikramaditya didirikan monumen Qutb-Minar di Kota Delhi tua India Utara. Monumen ini hadir ratusan tahun sebelum islam jaman Nabi Muhamad menjajah India. Di dekat bangunan Qutb-Minar terdapat tiang besi bertuliskan hikayat perkawinan Raja Vikramaditya dengan putri Balhika. Dalam versi Arabnya disebut Raja Sulaiman dengan putri Sheba. Wilayah Balhika saat ini disebut Semenanjung Balkan. Tiang besi tersebut menunjukan kemampuan technologi India saat itu lebih maju dari technologi saat ini. Buktinya tiang tersebut menggunakan besi dengan kadar 99,99% technologi yang paling canggih saat ini hanya mampu membuat besi kadar 80%. Bukti diatas juga diperkuat dengan ditemukannya Patung Ganesha berlapis emas diladang seorang petani muslim di Kuwait pada awal tahun 2004 yang menunjukan adanya hubungan Raja Vikramaditya dengan raja Kuwait.
Bukti lainya di dekat Qutb – Minar terdapat kota tua yang disebut Mehrauli, Mehrauli oleh ahli sejarah India dinyatakan berasal dari kata Mihira- Awali. Di nyatakan pula Bahwa Mehira adalah seorang ahli astronomi dan matematika yang terkenal di jaman raja Vikramaditya. Di simpulkan Mehrauli adalah perkampungan khusus untuk Mehira dengan teman sekerjanya dalam ilmu perbintangan dan kalender, pada waktu mendirikan Qutb – Minar.
Hareer sebuah anthologi yang dikumpulkan dari Sultam Salim seorang sultan dari Turki era AD 1742. Hareer berupa kain sutra kuat dan tahan lama yang diperuntukan khusus untuk penulisan. Terdiri dari 3 bagian yaitu bagian pertama memuat biografi detail dari zaman Arab pra Islam. Bagian kedua memuat permulaan hadirnya Nabi Muhammad hingga ke era dinasti Bani – Um Mayya. Bagian ketiga memuat tokoh yang hidup sampai akhir zaman khalifah Harun- Al- Rasyid, dibagian ini pula disebutkan Abu Amir Asamai seorang pakar yang mengedit dan menerbitkan Hareer tersebut.. Hareer tersebut versi modern diterbitkan di Berlin berangka tahun 1864 dengan judul yang sama Yakni ”Sayar-Ol-Okul”.
Sayar- Ol – Okul versi piring emas di dinding kabah di simpan dan disembunyikan tidak boleh diketahui oleh publik termasuk salinannya di perpustakaan Maktab-e Sultana di kota Istanbul – Turki. Hal ini disembunyikan untuk menutupi keberadaan dan kebenaran dari Nabi sebelum Muhamad SAW. Juga untuk menutupi buruknya prilaku manusia di Timur Tengah sebelum Raja Vikramaditya hadir, serta banyak hal lain disamping untuk kepentingan politik negara Arab saat ini. Sayar- Ol – Okul versi Hareer yang bisa di ketahui oleh publik.
Dalam karya ini terdapat tulisan mengenai Mecca(mekah) dengan pesta tahunan yang terkenal. Pesta ini mengundang semua tokoh Vedha, ahli astronomi dan semua ahli lainnya untuk melaksanakan upacara yang serupa dengan budaya Varanasi di India yakni mengitari bangunan 7 kali. Dari sinilah kemudian muncul ritual naik haji yang berasal dari kata sanskerta Adi (utama) berlangsung dari era sebelum Nabi Ibrahim sampai saat ini.
Mulanya pesta tahunan tersebut adalah perayaan dari kehadiran Raja Vikramaditya di Jazirah Arab (Arab kuno) yang menundukan raja di sekitarnya tanpa peperangan dengan senjata. Karena kekuatan dan kebijaksanaan Raja Vikramaditya raja di sekitanyra menyerahkan Tahtanya dan putrinya sebagai tunduk pada beliau, meskipun pada akhirnya tahta dikembalikan kepada sang raja dengan catatan memerintah sesuai aturan yang tertulis oleh Vikramaditya.
Dibagian lain mengatakan karena Vikramaditya berada di Arab tidak sempat melaksanakan Puja Varanasi akhirnya beliau dengan pasukannya melakukan di daerah itu. Untuk pertama kalinya yang selanjutnya tetap di warisi oleh pemerintah disana. Pesta tahunan itu sendiri memiliki makna pensucian diri dan belajar untuk meningalkan hal hidup duniawi.
Simbul – simbul dan urutan upacara serta makna semuanya mirip dengan upacara Hindu baik yang di Bali di India manupun daerah belahan dunia lainnya hingga saat ini.
Dalam Hindu khususnya di Bali sering kita lihat pohon beringin yang diselimuti kain hitam putih, kabah adalah batu yang diselimuti kain hitam, setelah berputar tujuh kali lalu mencium batu Hajar Aswad, kalo di Bali di sebut Purwa Daksina yang dilanjutkan dengan mencium kaki sang Pandhita ( orang suci pemimpin Upacara).Menggunakan kain kafan yang mirip orang mati, kalo di Bali dibuatkan upacara mati dan doa doa untuk kematian, jadi diangap mati beneran. Selesai upacara lahir sebagai bayi di dunia spiritual dan harus bertindak sesuai dengan aturan disiplin tinggi untuk mencapai kesucian menjadi Adhi. Kesalahan dalam satu aturan harus ditebus dengan puasa 3 hari tanpa makan dan minum. Kesalahan yang menyangkut norma susila bisa diberhentikan dan diasingkan dari masyarakat Bali. Begitu pula sehabis pesta tahunan di tanah Arab pulang menjadi Pak Haji / orang Suci.
Penggunaan Gnitri / tasbih, bersumber dari satu sumber ( maaf harus dibahas di topik lain..) Budha 111 biji, Hindhu 108 dan Muslim 99. Perbedaan dari masing masing aliran tersebut memiliki makna dan tingkatan tertentu. Gnitri tidak tumbuh di tanah Arab kuno maupun saat ini, jadi penggunaan gnitri di ganti dengan batu mulia yang banyak di Arab.
Dalam tradisi Hindu Pengguanaan Gnitri yang menggunakan batu mulia secara penuh melambangkan orang tersebut bukan orang suci, melainkan orang yang bertobat.
Kalau dikaitkan dengan makna dan simbul Islam secara harfiah dapat dinyatakan orang yang naik Haji adalah orang yang bertobat. Lalu kenapa bisa menjadi orang suci ?. ...karena hal ini pula yang telah membelah saudara saya Muslim, yang mengakibatkan negara Iran memusuhi Arab, Iran berperang dengan Irak. Irak berusaha memusnahkan Suku Kurdi
Simbul simbul dalam korelasinya dengan Hindu.
Selain bukti – bukti tertulis yang tersimpan di beberapa museum di Turki dan di Iran, juga terdapat banyak kemiripan yang secara umum tidak boleh ditanyakan dalam ajaran Muslim. Ketika menanyakan tentang beberapa hal mengenai simbul atau yang lainnya di anggap menghianati ajaran nabi Muhamad SAW.Jadi masyarakat harus meyakini dan mentaatinya. Memang sangat jauh berbeda dengan Hindu yang diberi kebebasan dan kesempatan untuk mempelajari dan mengerti bahkan diberi kesempatan untuk menyangkal, tanpa harus mempercayai dulu apa yang telah menjadi tradisi.
Menurut encyclopaedia Britannica di kawasan Mekkah (Mecca) terdapat 360 arca, semua arca ini dihancurkan oleh Nabi Muhamad dan pengikutnya sewaktu mereka merebut kembali tempat suci itu. Sedangkan Arca Siwa dan Parwathi di hilangkan kepalanya.
Encyclopaedia Britannica tersimpan salah satu museum di Britania ( Inggris Raya).
Berdasarkan encyclopaedia tersebut banyak hal yang dalam Islam sebelum nabi Muhamad SAW sama dengan Hindu. Mulai dari simbul bulan sabit, diambil dari simbul Dewa Siwa yang kepalanya berhiaskan bulan sabit. Huruf lambang islam dari sanskerta yang di Bali disebut yangkara (dibawah dari Ongkara dalam pengider – ider yang menyerupai huruf w). Nabi Ibrahim dalam sebutan Arab dalam bahasa Yunani Hebrew adalah Abraham berasal dari kata sanskerta Brahmana.
Di bidang astronomi kalender Arab berasal dari kalender Hindu Lunar, sama dengan Kalender Bali versi Ketut Bambang Gde Rawi (alm). Bulan Rabi muslim berasal dari Bulan Ravi yang artinya bulanya sang mentari. Ritual bulan Gyrahwi Sharif di Arab berasal dari Ekadashi di India, dibali di sebut Panglong 11.
Ramadhan berasal dari Rama - Dhana (kata Rama adalah leluhur dari Raja Vik-rama-dhita). Utpeti yang diberikan untuk Raja Vikramaditha dibagikan kembali oleh beliau untuk rakyat miskin di Jazirah Arab. Puasa dilakukan oleh mereka yang kaya, politisi dan pejabat negara untuk mengerti bagaimana rasanya kelaparan, merasakan menjadi orang miskin dan harus melaksnakan tugas. Acara Rama – Dhana dilakukan di akhir puasa.
Perayaan tersebut juga berasal dari India kuno perayaan Dipavalli.
Idul Adha berasal dari Idul (sankerta id artinya pengorbanan). Perayaan Idul adha berasal dari India yakni persembahan kepada Ibu Durga berupa kambing hitam yang dipenggal.
Perayaan ini di India Oleh Sri Krsna akhirnya dilarang setelah upacara besar Asvha Medha Yajnya. Di Timur tengah perayaan ini dimulai dari Nabi Ibrahim yang mengikuti petunjuk Allah agar mengorbankan anak laki satu – satunya, namun detik terakir sebelum kepala anaknya dipenggal akhirnya diganti dengan domba oleh malaikat. Ini menyatakan suatu ujian tentang melepaskan keterikatan duniawi, dan berpegang teguh pada Tuhan.
Namaz sholat lima waktu yang dikumandangkan Muslim berasal dari India kuno yakni Panca Maha Yajna. Hal ini masih di pegang erat sampai saat ini oleh sekte Hindu yang menganut Manu Shamhita.
Ada 4 bulan yang dianggap suci oleh Muslim pada bulan ini diwajibkan menghindari kegiatan musyrik, agar mengendalikan diri sewaktu melakukan kegiatan sehari -hari.
Hal ini juga berasal dari Hindu yakni Catursmassa.
Di dinding ka’bah terdapat Inskripsi suci yang sampai saat ini dilarang untuk diketahui oleh publik. Inskripsi tersebut bercerita tentang ” Sri Visnu yang memutar lautan susu ”. Cerita yang tak asing di telinga orang – orang Hindu diseluruh dunia bahkan anak SD pun tahu. Sri Visnu duduk di kursi yang dikiat oleh 2 ekor naga yang dasarnya pungung kura kura. Diputar oleh dewa dewa di sebelah kanan para Asura disebelah kiri. Di bali di simbulkan dengan Padmasana, dalam muslim kursinya saja yang diambil ditaruh di masjid.
Di lingkungan Ka’Bah ada tradisi Shabibarrat sebelum Nabi Muhamad SAW bahkan sebelum Nabi Ibrahim, tradisi ini adalah sama dengan perayaan Shiva Ratri di India. Jadi ternyata Ka’abah yang sudah hadir sebelum Nabi Ibrahim sudah menjadi kuil utama pemujaan Shiwa selama ribuan tahun dan tradisi tersebut sirna ketika Nabi Muhamad SAW menduduki Ka’abah dan merubah statusnya hingga saat ini.
Karena Nabi Muhamad SAW sendiri menyatakan kawasan masjid haram untuk dibuat replikanya di luar kawasan tersebut. Namun kawasan dalam Ka’abah tersebut tetap dilestarikannya sesuai dengan janjinya kalau menang perang. Karena dibangun kembali dan telah disucikan oleh Nabi Ibrahim, yang merupakan leluhur dari bangsa Arab, Yahudi dan palestina maka semua peninggalan tersebut dan di dalam mekah masih asli, termasuk ritual Hindu dari ribuan tahun lalu masih ada hingga saat ini di lingkungan Mekah- Medinah. Tapi tidak boleh dilakukan oleh umat diluar kawasan tersebut. Karena Haram menurut Nabi Muhamad SAW.
Seperti halnya perintah Nabi Muhamad SAW tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, sudah sewajarnya kalau saudara muslim ikut mempelajari Vedha,
Sama halnya ketika 35 tahun Yesus menghilang dan dinyatakan belajar di India, mayat Yesus masih tersimpan di Khasmir hingga saat ini, para petinggi gereja dunia mengakui dengan benar setelah mengadakan penelitian 35 tahun, dan mengakui adanya kesalahan dalam Nubuat. Dan Kitab suci pun di perbarui tahun 2000 dengan mengundang Dalai Lama untuk membuat tafsir yang akurat tentang ayat – ayat injil. Allah adalah sebutan untuk Dewi Parwathi dalam wujud Kali, hinga saat ini masih ada di India. Mahatma Gandhi salah satu tokoh pemuja dewi kali (Allah). Islam yang masih mengikuti tradisi sebelum Nabi Muhamad di sebut Kaum Sufi.
Berbicara tentang muslim tidak lepas dari Abraham yang merupakan leluhur bangsa Yahudi -Israel, kemudian menurunkan nabi nabi Islam dan Nabi Isa yang dikenal dengan Yesus Kristus. Dari garis nabi Islam kemudian muncul Nabi Muhamad SAW.
Prof Dr Blavatsky seorang muslim yang melakukan penelitian puluhan tahun menyimpulkan hasil penelitianya tentang asal usul bangsa Israel adalah kaum Chandala dari India. Mendapat perdebadan keras dari berbagai kalangan Muslim dan Kristen namun berdasarkan bukti autentik dan keterkaitan hubungan dengan kejadian sejarah akhirnya doktrin ini di akui secara diam diam oleh ahli Al Quran dan Alkitab maupun oleh bangsa Israel, demi mencegah keributan dari kaum yang merasa kurang beruntung.
Doktrin Blavatsky tersebut juga menyebut bahwa beberapa kaum Chandala di buang di Lombok dan Madura, berdasarkan pada penemuan Jangkar Kapal di Peraiaran lombok yang berumur ribuan sebelum masehi. Di perkirakan hal ini terjadi 4000- 3000 tahun sebelum masehi. Pada waktu pembuangan kaum ini diberikan kepada mereka ternak dan bibit tanaman serta kitab kitab vedha. Pada era itu kaum Chandala di sunat untuk membedakan dengan kaum yang lainnya. Di samping itu karena kaum chandala di anggap kaum kotor yang hanya memikirkan sex. Hal ini menjadi hikmah bagi kaum chandala mengingat sulitnya air di daerah timur tengah. Pembuangan kaum Chandala mempunyai tujuan untuk perbaikan moral dan mental mereka. Kaum chandala menempati daerah baru yang disebut Chaldea Ara (areal kaum chandala) yang kini di sebut Iran, dan daerah Sindh yang kini di sebut Pakistan, dan seterusnya melanglang melalui kyberr pass ke Jazirah Israel.
Dari Doktrin Blavatsky kita menuju kepada doktrin lain dan hasil riset ahli Al – Quran dunia yang tertuju pada penulisan Al Quran. Bahasa Arab menjadi bahasa tulisan 150 tahun satelah Nabi Muhamad Wafat. Beberapa teori menyebutkan bahwa Mohammad berasal dari bahasa Sanskerta seperti dalam sejarah Maja Pahit di sebutkan mahapatih Gajah Mada, Gajah = binatang besar, Mada = mabuk, mengamuk Arti kiasan bahwasanya kekuatan yang tak tertandingi. Mohammad berasal dari kata Moha dan Mada, moha artinya dalam sanskerta rakus, Mada artinya mabuk, mengamuk. Arti kiasan rakus mengamuk. Jika berdasarkan arti diatas secara simbolik dapat kita simpulkan bahwa wajar kalau Muslim sepanjang sejarah dunia selalu mengadakan perang. Wajar pula kalau kitab sucinya menyebutkan mereka akan mendapat sorga jika mampu membunuh kaum kafir dan memerangi India. Karena India merupakan negara pusatnya musuh Allah.
Nasarudin Umar seorang guru Besar Ilmu Tafsi Al Quran UIN Jakarta lewat majalah Gatra menyatakan : Dengan pendekatan seperti diatas sulit membayangkan kata sepakat untuk keutuhan dan keaslian sebuah teks, apalagi kalau teks itu sudah lebih dari satu milenium umurnya sebagaimana Al Quran.
Dari ucapan seorang Guru Besar yang khusus mempelajari tafsir Al Quran sudah muncul keraguan tentang aslinya suatu naskah Agama besar bagaimana dengan pengikutnya yang masyarakat awam .?. seperti saya !
Sebelumnya sebaiknya saya tengok tetangga dahulu. Budha Sakyamuni yang lahir ke bhumi dan membabarkan ajarannya 85.000 sloka dan juga dicatat 100 tahun setelah kepergian beliau. Tidak ada satu katapun yang terlepas atau menyimpang dari apa yang beliau ucapkan hingga saat ini masih tertulis seperti aslinya. Demikian juga salinan salinan turunannya semua sama bahkan titik dan koma. Vedha dari zaman ke zaman adalah abadi tak satu katapun berhak untuk di hilangkan, dan tak satu katapun berhak untuk di sisipi.(Maaf pendapat saya berbeda dengan saudara Mohan Ms dari Shanti Griya Ganesha ). Contohnya Gayatri dari jaman Ikswaku jutaan tahun lalu sebelum Sri Rama , hingga saat ini tetap sama. Jauh beda dengan Injil yang tiap 10 tahun terus berubah sesuai dengan kepentingan.
Timbul pertanyaan bagi saya yang goblok, jika kitab suci yang disebut suci sudah tidak sesuai dengan apa yang diwejangkan Nabinya, akankah kitab tersebut sesuai menurut keinginan Nabinya ? tentunya tidak usah di jawab. Dan mohon maaf yang sebesar besarnya atas pernyataan diatas.
Teks asli Al Quran tidak berbahasa Arab, karena bahasa Arab menjadi bahasa tulisan 150 tahun setelah wafatnya Nabi Muhamad, jadi pada saat itu bahasa Arab hanya bahasa dialog yang belum bisa disimbulkan. Sebagai simbul tulisan digunakan bahasa syirak yang berlaku menjelang abad ke 2 masehi.
Pada masa pemerintahan Khalifah pertama Abu Bakar Siddiq usaha pengumpulan Al Quran telah dilakukan namun tidak berhasil, dilanjutkan dengan khalifah berikutnya Umar Bin Khattab, selanjutnya setelah terkumpul Naskah asli Al Quran dimusnahkan oleh Khalifah ketiga yakni Usman Bin Affan dan di ganti dengan bahasa Arab untuk keseragaman pada tahun 30 Hijriah. Al Quran merujuk pada satu dialek Quraisy. Khalifah Usman Bin Affan menyimpulkan semua bacaan Quran yang dimiliki wali menyangkut perbedaan bacaan dan penulisan diseragamkan menjadi satu mushaf yang disebut Mushaf Usmani. Mushaf yang lain semua di musnahkan. Al Quran terdiri dari 23 Mushaf. Yang dimiliki oleh Ali Bin Abi Thalib dan Hafsan berbeda dengan Mushaf Usmani. Demikian juga mushaf yang lainnya seperti Putri Umar Bin Khatab,Ibnu Mas’ud, Ubay Bin Kaab, Abu Musa Asyari masing masing berbeda jumlah ayat dan suratnya. Putri Umar Bin Khatab janda dari Muhamad SAW memiliki tingkat akurasi paling tinggi dari Al Quran.
Sedangkan mushaf yang dipakai yakni mushaf Usmani banyak tidak sesuai dengan ajaran Nabi dan banyak kekurangan. Pemusnahan Mushaf non Usmani di tolak keras dan terjadi pertentangan. Timbul perbedaan dan pertentangan yang berlangsung hingga sekarang. Masing masing mushaf meskipun dimusnahkan namun masih tetap berpegangan pada mushaf tersebut. Khalifah sendiri menganggap yang tidak sesuai dengan Mushaf Usmani adalah musuh Allah. Karena itu pulalah akhirnya muncul perpecahan di kalangan Muslim. Melalui tangan Yahudi di America Arab terus menyerang kantong muslim yang tidak mengikuti Mushaf Usmani seperti Palestina, Irak, Iran. Perang di timur tengah antar sesama Islam berlangsung, dan hingga saat ini masih memendam dendam. Mushaf Ali Bin Abi Thalib menjadi Al Quran pedoman para pejuang Talibhan. Mushaf yang disebut diatas meskipun telah dimusnahkan namun aslinya masih tersimpan di museum Iran. Pemimpin Iran menyimpan Musaf tersebut yang oleh pemerintah Arab berulang kali di minta untuk dimusnahkan namun di tolak. Kemudian Arab bersekutu dengan Yahudi di Amerika untuk menghancurkan Iran dan berlangsung sampai saat ini. Demikian pula halnya dengan artifak yang tersimpan di Irak dihancurkan semua melalui tangan Yahudi, demi sebuah tujuan yakni kelanggengan Arab sebagai simbul muslim dunia.
Melihat hal di atas telah terjadi tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan oleh pihak yang berkepentingan terhadap kitab suci. Namun orang Indonesia yang belum tahu dan mengerti rela mengorbankan diri dengan menyebut pasukan Jihad untuk membela Palestina dalam menghadapi Israel. Sedangkan Arab sang simbul muslim tetap tutup mulut, bahkan terhadap tragedi Tsunami di Aceh yang merupakan serambinya Mekkah.
Prof Christoph Luxemberg, ia juga menambahkan bahwa Nabi Muhamad datang ke bhumi untuk bersaksi atas kebenaran ajaran Yahudi. Berdasarkan atas ditemukannya manuskrip Al Quran dengan bahasa Aramik yang dibuat sebelum khalifah ketiga yakni Usman Bin Affan, di daerah Shanta negara Yaman. Yang lebih sadis lagi dan membuat Raja Arab dan seluruh penduduk Muslim dunia tercengang yaitu Nabi Muhamad sendiri adalah orang yang buta aksara. Bahasan ini pernah dimuat di Majalah Gatra no.17 tahun IX agustus 2003. halamn 34 dengan judul ”menggugat kearaban Quran”.
Kontraversi mengenai kebenaran Al Quran berlangsung mulai dari Khalifah Usman Bin Affan sampai saat ini. Usaha yang dilakukan Khalifah Usman Bin Affan untuk menyatukan Muslim dengan satu tradisi seluruh dunia akhirnya menimbulkan konflik baru. Maka dari itu para pemimpin Muslim kumpul dan mengadakan rapat untuk menentukan jadwal puasa, lebaran dan sebagainya. Seperti kita lihat meskipun telah ditetapkan secara resmi atas nama lembaga namun tetap saja Muslim yang keturunan Arab, India memiliki jadwal sendiri – sendiri. Sedangkan saudara saya yang asli Nusantara ngak tahu apa apa hanya sekedar ikut.
Konsekwensi dari Mushaf Usmani yang selanjutnya di sebut Versi Arab antara lain:
- Muhammad adalah ”penutup para Nabi”, versi Aramik ”Saksi para Nabi”. Artinya saksi atas kebenaran teks dan kitab – kitab Yahudi dari Abraham, Nabi Muh Nuh dan sebagainya.
- Al Quran adalah ”wahyu Allah” versi Aramik ” ajaran Kuno” yang hampir punah mampu di praktekan kembali.
- Perintah menjulurkan jilbab Versi Aramik melingkarkan sabuk di pinggang. (Senteng / selendang versi Bali). Dan banyak lagi hal lainnya yang menyimpang yang bersifat fundament.
Melihat hal diatas sudah sewajarnya kita introspeksi diri, kalau Al Quran adalah Bahasa Arab, sedangkan huruf Arab baru terbentuk 150 tahun setelah Muhamad lahir. Wajar kalau Nabi Muhamad buta aksara karena tidak ada aksara yang mesti dia pelajari. Sedangkan pada saat yang sama nenek moyang kita Nusantara telah mengalami peradaban dan teknologi yang jauh lebih maju. Dengan candi Borobudur, Prambanan, serta patung Sapi Nandini dari batu dengan tingkat kekerasan 8 Moh, (Moh alat ukur tingkat kekerasan permata. 10 Moh berlian, 9 moh mirah delima lapiz lazuli dan sebagainya batu akik 6 moh) teknologi saat ini pun belum mampu mencipta hal serupa.
Borobudur saat ini satu satunya yang tersisa yang terkecil dari 108 borobudur serupa, berupa kolam dengan taman luasnya puluhan kecamatan yang mana bukit Manoreh sebagai bendungan airnya.
Kenapa kita mesti mundur ratusan bahkan ribuan tahun kebelakang ?
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang..........Sumber : Bangkitnya Hindu

3 komentar:

  1. Lho kamu kan Hindu, ya jelas dong Hindu itu hebat, coba klo yg nulisnya Kristen,.... pasti lain sejarahnya,....

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaa.. Di coba donk kalo menurut anda bagaimana ?? silahkan di coba.. saya tunggu...

      Hapus
  2. Kalau saya....tidak ada tuhan, tidak ada dewa - dewi. Jadi, nggak ada yang hebat....hehe....

    BalasHapus