OM SRI SAIRAM

OM SRI SAIRAM........

Senin, 06 Desember 2010

Mantra

1. Pengertian Mantra

...Mantra secara umum berarti suatu kalimat atau bait doa yang menjadi sarana seseorang untuk berkomunikasi pada Tuhan. Mantra juga dapat berarti puja yang berupa rangkaian kata yang bersipat magis atau religius yang ditujukan kepada Tuhan / Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang biasanya berisi permohonan atau puji-pujian atas keagungan dan kemahakuasaan Tuhan.
Kata Mantra memiliki keterkaitan dengan bahasa Inggris yaitu pada kata “man, mind dan metal, yang diambil dari bahasa Yunani “Menos” atau pikiran. Kata menos, mens, metal, dan mental memiliki hubungan dengan akar kata kerja Sanskerta yaitu, man yang berarti untuk bermeditasi. Jadi mantra adalah suatu yang berhubungan dengan meditasi yang terkait dengan proses konsentrasi. Mantra terdiri suatu kata yang merupakan perpaduan antara beberapa suku kata. Para ahli agama mengatakan bahwa mantra merupakan ladang energi ketuhanan dimana kekuatan mantra dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, rintangan maupun bencana. Mantra yang diucapkan akan menghasilkan suatu getaran energi yang sesuai dengan fungsi dari mantra tersebut. Mantra yang ditulis disebut Varnatmaka Sabda, yang terdiri atas beberapa suku kata, kata atau kalimat sedangkan mantra yang diucapkan disebut Dhvanyatmaka Sabda yang merupakan nada atau perwujudan dari pikiran melalui suatu suara tertentu
Ada bermacam-macam jenis mantra yaitu Vedik Mantra, Tantrika Mantra dan Puranik Mantra. lalu setiap bagian ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu Sattvika, Rajasika dan Tamasika Mantra.
Mantra juga dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
1. Mantra yang berupa sebuah daya pemikiran yang diberikan dalam bentuk beberapa suku kata atau kata, guna keperluan meditasi dari seorang guru.
2. Strota, doa pada Devatà yang dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu,
a. Bersipat umum
b. Bersipat khusus
Strota umumnya berguna untuk kebaikan umum yang harus datang dari Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya, sedangkan doa khusus adalah suatu doa dari seorang pribadi kepada Tuhan untuk memenuhi keinginan khususnya.
3. Kavaca, atau mantra yang digunakan sebagai benteng perlindungan. Mantra, Srota dan Kavaca merupakan 3 anggota dari mantra-Devatà.

2. Mantra Gàyatrì

Gàyatrì sendiri adalah nama dari Ibu alam semesta yang merupakan penyebab dari yang telah ada maupun yang akan ada, Gàyatrì merupakan Vedamàta yaitu Ibu dari mantra Veda, sumber kebijaksanaan Tuhan. Gàyatrì adalah daya kekuatan yang tidak terpisahkan dari Parabrahman atau kesadaran murni tertinggi.
Mantra Gàyatrì adalah mantra yang memiliki efektivitas dan potensi yang paling besar dari mantra-mantra yang lain. Mantra Gàyatrì adalah penopang dari semua pencari spiritual, mantra ini tidak memerlukan suatu syarat khusus, tidak memandang kasta. Apapun yang menjadi Ista-devatà seseorang, lewat pengucapan mantra Gàyatrì akan memberi segala keuntungan dan manfaat spiritual di dunia ini maupun di akhirat. Mantra Gàyatrì sebenarnya memiliki berbagai macam jenis seperti Ganesa Gàyatrì, Narasimha Gàyatrì, Nàràyana Gàyatrì, namun yang paling umum dikenal adalah mantra Gàyatrì yang terdapat di bait pertama puja Trisandyà.
Selain itu Gàyatrì juga merupakan bagian dari meditasi yang dikenal sebagai Sàdhanà Gàyatrì atau Sandhyopàsanà dapat juga disebut Sandhyawandanà, atau meditasi yang dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari. Pelaksanaan meditasi Gàyatrì dapat menghancurkan segala karma dan dosa, serta akan memurnikan hati serta pikiran.

1. Manfaat Dan Kapan Mengucapkan Mantra Gàyatrì

Mantra Gàyatrì jika diucapkan dengan dengan bersungguh-sungguh dan penuh keyakinan akan menghasilkan suatu getaran energi yang luar biasa yang dapat melindungi orang yang mengucapkannya dan mampu mengembangkan akal budi seseorang. Rsi Visvamitra adalah orang yang merasakan langsung manfaat mantra Gàyatrì yang luar biasa. Mantra Gàyatrì juga merupakan mantra pelindung yang dapat digunakan saat akan mengadakan perjalanan.
Mantra Gàyatrì sebaiknya diucapkan pada waktu subuh, tengah hari dan senja hari. Tapi sebenarnya pengucapan mantra Gàyatrì tidak terikat oleh waktu dapat diucapkan kapan saja dan dimana saja namun tetap harus memperhatikan minimal empat hal yaitu 1) tidak mengucapkannya secara sembarangan, 2) harus diucapkan dengan hati yang tulus, ikhlas dan bersih, 3) harus penuh dengan keyakinan, 4), mesti diucapkan dengan pronunciation yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar