OM SRI SAIRAM

OM SRI SAIRAM........

Kamis, 02 Desember 2010

Islam's War Against Buddhism


Postby humanaspirit » 

“AllAAAAAAAAAhu Akbar”! begitu bunyi yg keluar dari loudspeaker TOA ,
yg menghancurkan suasana sejuk & damai pada pagi subuh itu.
Saya terhentak, seakan ditabrak mobil dgn tiba2. Suara intrusif itu
menyusup kemana2, bahkan ke telinga burung2 yg tadinya sedang
beristirahat dlm kegelapan pagi.
Waktu itu beberapa menit sebelum pk 4 pagi. Saya duduk dibawah pohon
suci Maha Bodhi di Bodh Gaya, di negara bagian Bihar di India. Waktu
itu bulan Mei 2004, beberapai hari setelah Hari Raya Waisak. Ini
kunjungan saya kedua di tempat yg tidak ada duanya didunia ini, tempat
Sang Buddha mencapai Boddisathva sekitar 2.500 thn yg lalu. Kini,
menjelang akhir hari ke 10 kunjungan saya, saya akhirnya diberi
kehormatan utk menghabiskan malam itu di kompleks perumahan Sang Maha
Bodhi.


Rencana saya adalah menghabiskan seluruh malam mempelajari meditasi/
bertapa sambil bersila, meditasi sambil berjalan dan memutar2i Stupa
Maha Bodhi. Udara cukup hangat dan meditasi saya berjalan dgn baik,
tanpa merasakan lewatnya waktu.
Bulan malam itu memainkan sinar2 cantiknya pada daun2 yg berkelap
kelip di pohon Maha Bodhi, bunyi daun2 yg ditiup dan keheningan yg
maha agung membawa saya kembali ke jaman Buddha, saat ia sendiri
sedang duduk persis ditempat saya ini.
Atau begitulah yg saya sangka…….
Tahu2 bunyi loudspeaker yg berteriak2 memanggil pengikut Islam, persis
di lokasi tersuci Budhisme ini, menghentakkan saya kembali kepada
Dunia modern. Saya shock berat ! Mana mungkin ! Pada tempat yg paling
suci Budha ini, bukan hanya satu tapi BEBERAPA loudspeaker mengganggu
kami pd pk 4 pagi, mengagetkan dan mengganggu para pertapa yg
menggunakan tempat paling suci ini !
KURANG AJAR ! Kok ini diijinkan ???
Suara muezzin juga tidak selesai2. Sampai 20 menit lamanya suara kaset
rusak itu berlangsung !!
Setelah kaset rusak Allah itu berhenti, keheninganpun pulih kembali.
Tetapi konsentrasi saya sudah hancur. Bukannya mengikuti irama nafas
saya, saya mulai merasakan intrusi dan paradox yg baru saya alami itu.
Pikiran saya melayang ke Mekah !
Apakah ada satu agama yg berani bertingkah spt ini di tempat tersuci
Islam, spt cara Islam meng-intrusi terhdp tempat tersuci Budhisme
ini ?
No way! Siapapun yg mencobanya akan dipenggal lehernya ! Jangan2
mendekati Kabah, pasang loudspeaker yg bunyinya terdengar sampai ke
Mesjid Agung saja, bisa mengakibatkan seluruh keluarga saya dibantai.
Munafiknya Islam ini memang tidak ada batasannya. Luar biasa !
Setelah beberapa waktu kemudian, shock saya mulai mereda dan saya
mulai melihat ini sbg kelanjutan sebuah invasi menyedihkan terhdp
Budhisme yg sudah berlangsung sejak jaman baheula oleh Islam.
Dlm kunjungan2 saya sebelumnya ke India, saya telah berziarah ke
setiap tempat bersejarah yg dihubungkan dgn Sang Buddha. Pada setiap
lokasi polanya sama : Stupa agung atau universitas Budhis dgn
arsitektur menakjubkan itu hanya tinggal puing2. Bahkan tempat
lahirnya dan dikuburnya Buddha juga diHANCURKAN ISLAM. Dgn penggalian
dijaman modern ini, baru sebagian bisa direstorasi.
Saya belajar dari para pengantar wisata (guide) bahwa lokasi2 ini
semuanya dihancurkan oleh invasi tentara2 Muslim di jaman dulu.
Dimulai pada thn 900M oleh tentara Turki yg datang dari daerah yg kini
dinamakan Afghanistan, dan berlanjut selama 1000 tahun sampai era
Mughal. Serangan demi serangan yg memang dirancang utk menghancurkan
seluruh agama, seluruh kawasan India dari muka bumi ini. Sejarah
panjang Islam, yg disebarkan dgn pedang dan api ini, meninggalkan
bekas yg menganga pada tempat2 Budhisme indah & damai ini.
Saya baru tahu bahwa para biarawan dan biarawati dibantai tanpa ampun
dan tubuh mereka ditumpuk dan dibakar dan dimanapun angin Islam ini
bertiup, rakyat yg masih bisa menyelamatkan diri terdesak utk
mengungsi keluar dari India.
Saya baru tahu bgm orang2 Buddha mencapai Tibet dan Asia Tenggara.
Karena melarikan diri dari Islam ! Jadi sebenarnya kepercayaan saya
(Budhisme) telah diberi cap pengungsi oleh agama maha pemurah bernama
Islam itu.
Saya baru tahu bahwa Islam khususnya keji dan brutal terhdp Buddhis,
karena bagi Muslim, seorang Buddhis mewakili tipe manusia yg paling
najis : yi sbg “atheist” yg tidak percaya pada sebuah Tuhan yg
monotheistic. Kami dianggap lebih rendah dari orang Hindu dgn ribuan
dewa dewi mereka. Kaum Buddhis, bagi Muslim, hanya memuja gambaran
seorang lelaki, dan bukan Tuhan yg lebih tinggi.
Nampaknya mereka memang malas mempelajari filosofi Buddhisme lebih
dalam. Dan begitulah cara2 Islam menyebarkan ‘kasih’nya terhdp
Budhisme selama berabad2 ------sampai sekarang.
Saya jadi mengingat kembali saat patung agung Buddha di Bamiyan
dihancurkan oleh Taliban. Saya masih ingat air mata saya ketika
melihat patung luar biasa megahnya itu, patung2 kuno yg paling besar
di dunia ini, dihancurkan menjadi debu. Saya mendengar seruan Taleban
ketika itu yg terdengar lewat laporan televisi, lagi2 seruan yg sama
itu : “Allahu Akbar!” Seruan yg sama yg membatalkan meditasi saya
dibawah pohon Bodhi itu.
Kini saya berdoa agar saya tidak akan pernah mendengar suara panggilan
ini ditempat kediaman saya di Amerika. Sebelum Islam mereformasi diri
secara total , kita semua akan menjadi korban. Menurut pengalaman
saya, Islam tidak berubah sedikitpun. Malah, Islam kini menjadi lebih
agresif ketimbang dijaman invasi mereka di abad
9 & 13. Islam “Modern” ingin membangunkan kembali jaman gelap
pembantaian dan penjarahan mereka demi Allah mereka.
Kami, Buddhis, harus sadar bahwa kami dan praktek2 ajaran kami yg kami
cintai, akan diberangus habis total, kalau Islam mengambil alih dunia
tempat kita hidup ini. Islam adalah satu2nya agama yg menyebarkan diri
dgn pedang.
Dan Islam menunggu dgn sangat sabar.


Re: Islam's War Against Buddhism

Postby Kafiru euy » 
Agama Monotheistis adalah Berbahaya dan Bertanggung Jawab terhadap
Musibah Besar yang Menimpa Umat Manusia

- Dikutip dari Ceramah rael tahun 2002 (Tokoh Buddhis*). -
Serangan 11 September di New York menunjukkan tingkat urgensi untuk mengajukan pertanyaan yang benar terhadap tujuan-tujuan suatu terorisme.
1.Apakah yang menjadi akar niat jahat yang mendorong terjadinya tindakan yang mengerikan itu?
2.Apakah yang membuat orang bisa secara sukarela dengan mengenakan selendang merah di kepala mengambil alih pesawat Boeing 767 yang sedang terbang dan menubrukkannya pada sebuah bangunan sehingga mengakibatkan tewasnya ribuan sesama manusia?
Sementara fenomena ini menjadi semakin sering terjadi, jawaban-jawaban mudah yang dirancang untuk tidak mengganggu ketenangan hati orang yang berpandangan politik benar tidak akan memadai lagi karena jawaban itu tidak dapat mencegah kejadian yang sama terulang lagi.
Kita harus menyimpulkan bahwa tindakan balas dendam dalam bentuk kekerasan militer tidak akan memecahkan masalah ini, bahkan sebaliknya, tindakan kekerasan yang mereka lakukan malah menimbulkan kebencian dan keputusasaan yang semakin besar, yang dengan sendirinya menimbulkan tindakan balasan yang semakin membabibuta yang pemenangnya hanyalah teror itu sendiri.
Hanya suatu pemahaman yang adil dan jelas terhadap akar-akar masalah itu yang mungkin membawa suatu pemecahan masalah.
Saya merasa sangat iba pada orang-orang malang Amerika yang saya tonton di TV sedang mengungkapkan isi hati mereka:
“Sudah waktunya bagi kita untuk berdoa karena Tuhan beserta kita pada saat tragis ini.”… Apa?
Jadi di manakah Tuhan ini ketika musibah itu sedang terjadi, dan mengapa Dia tidak mencegahnya?
Jika Dia memang Maha Kuasa dan Maha Perkasa, sebagaimana yang dipercayai oleh orang-orang itu, mengapa Dia tidak mengambil alih kejadian?
Alih-alih, Dia tidak berbuat apa-apa, apakah ini berarti bahwa Tuhan adalah sadis dan haus darah? Atau
hal ini hanya membuktikan bahwa sebenarnya Tuhan tidaklah Maha Kuasa...atau Dia malah tidak ada sama sekali!
Tapi sementara kita membicarakan masalah ini, Tuhan apa yang sedang kita maksud?
Apa kita sedang membicarakan Tuhannya segerombolan orang gila yang di tengah-tengah delusi mistis mereka meneriakkan “Tuhan Maha Besar” sambil menabrakkan pesawat terbang ke suatu bangunan karena mereka membaktikan kejahatan mereka kepadaNya, atau kita sedang membicarakan Tuhannya para keluarga korban yang dimaksudkan dalam doa mereka untuk mengurangi penderitaan mereka?
Di sinilah persis terletak bahayanya:
“suatu kepercayaan kepada Tuhan “yang maha kuasa” yang bertindak sebagai alat pengungkit terbesar bagi nafsu manusia dalam membalas dendam.
1.Tapi apa yang Tuhan lakukan? Sama sekali tidak ada yang dilakukannya, baik untuk sisi yang satu maupun untuk sisi lainnya.
2.Bila Tuhan mencintai umat manusia, mengapa dia lebih memilih kaum yang satu dari kaum lainnya? Jika Tuhan begitu berkuasa, mengapa Dia memerlukan pilot untuk menghancurkan gedung dan mengapa Dia tidak melindungi para korban yang tidak bersalah?
Yang benar ialah bahwa kepercayaan kepada satu tuhan yang unik dan maha kuasa merupakan sebab utama terjadinya bencana-bencana besar yang telah dialami oleh umat manusia. Hal ini telah berlangsung selama ribuan tahun.
Setiap pasukan yang maju perang sama-sama mengaku bahwa Tuhan adalah beserta mereka…”.
Kaum muslimin melakukannya ketika mereka menjajah Eropa, demikian pula yang dilakukan oleh orang-orang K****n ketika melaksanakan perang salib, mempertahankan tempat peribadatan, melakukan inkuisisi, dan pada saat ini, perang antara India dan Pakistan, pertempuran di Siprus, Irlandia Utara, Kosovo, dan Timur Tengah...
Selalu dan di mana saja, manusia saling menggorok leher musuhnya, saling membunuh atas nama tuhan yang maha kuasa.
Akar dari kejahatan ini ialah kepercayaan kepada Tuhan yang secara sinis dipanggil sebagai Tuhan yang “Maha Pengasih dan Maha Penyayang”!
Lihatlah kesalahannya!... #-o... #-o
Kejahatan terutama terletak di kitab “suci” yang katanya berasal dari Tuhan, yang sebenarnya selalu ditulis oleh manusia, yang maknanya telah menyimpang selama berabad-abad sesuai dengan prasangka dan kepentingan pribadi manusia pada masing-masing abad.
Apapun teksnya, P........n L**a, P........n B**u, Qur’an, T****t,
semua kitab “suci” ini mengandung unsur-unsur yang mengobarkan kebencian, ketidaktoleransian, kekerasan, dan kebiadaban.
Sementara kita merenungkan sebab-sebab terjadinya musibah New York itu, mengherankan kenapa orang bisa melakukan kekejaman mengerikan semacam itu, sekarang ini anak-anak dengan niat baik dididik dalam kefanatikan dan ketidaktoleransian yang diajarkan oleh agama monotheistis mereka.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mengenai muslim, tulisan dalam kitab mereka jelas sekali mendorong kekerasan terhadap non-muslim, dan juga terhadap kaum perempuan yang mereka anggap bermartabat lebih rendah dari laki-laki.
Di bawah ini termuat teks persis dan resmi yang diakui datang dari Nabi mereka:
“Apabila tenggang waktu antara bulan-bulan haram telah berlalu, bunuhlah orang-orang musyrik di mana saja kamu temui, tangkapilah mereka, kepunglah dan dudukilah tempat-tempat pengintaian untuk mengawasinya. Tapi jika mereka telah tobat dan tetap mengerjakan shalat serta telah menunaikan zakat, bebaskanlah mereka. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun dan Penyanyang”
Qur’an IX.5
Islam secara resmi mendorong rasisme dan diskriminasi yang bertentangan dengan Hukum Hak Asasi Manusia dan hukum-hukum demokrasi:
“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memilih orangorang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin-pemimpinmu, sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” Qur’an V.51.
Ini adalah contoh perintah lainnya yang bertentangan dengan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi: Islam membolehkan orang-orang beriman melakukan kekerasan seksual terhadap perempuan dengan alasan bahwa laki-laki dianggap lebih unggul dibandingkan dengan perempuan:
“Kaum laki-laki itu adalah Pelindung bagi kaum perempuan karena Allah telah melebihkan golongannya dari golongan perempuan…”
“Perempuan yang kamu khawatirkan kedurhakaannya hendaknya diberi pengajaran yang baik, hukumlah dengan berpisah tidur, dan pukullah dia…” (3)
Qur’an IV, 34.
Apakah dapat diterima bahwa suatu agama secara resmi menganjurkan tindakan-tindakan yang semuanya melanggar Hak Asasi Manusia dan hukum demokrasi: menyemangati pembunuhan, diskriminasi rasial, dan pemukulan terhadap istri?
Jika suatu “sekte” mengkhotbahkan prinsip-prinsip semacam itu, para pemimpin mereka tentu telah mendekam di penjara.
Delusi agama-mistis tidak memberi hak kepada siapapun untuk melanggar hukum demokrasi suatu negara dan mengabaikan hak asasi manusia.
Satu-satunya pemecahan, sebagaimana yang telah saya himbau selama dua puluh tahun lebih, adalah menyensor semua teks agama, baik yang lama maupun yang baru, baik agama kaum minoritas maupun agama kaum mayoritas, untuk menghilangkan semua teks yang merangsang timbulnya kebencian dan kekerasan serta mendorong perlawanan terhadap pelanggaran terhadap hukum demokrasi suatu negara
dan hak asasi manusia.
Dan terutama, semuanya itu jangan diajarkan kepada anak-anak! ..... #-o ... #-o
Mengingat bahwa kita sudah berada di ambang abad baru, yang memungkinkan bumi menjadi surga berkat ilmu pengetahuan, sudah waktunya bagi kita untuk menghancurkan selama-lamanya, atau paling tidak melawan dengan sensor yang tegas dan keras terhadap semua ideologi yang merangsang timbulnya kebencian dan kekerasan. [-o< .... [-o<
Semua pengutukan yang benar secara politik terhadap terorisme di dunia tidak akan mengubah apa-apa selama akar penyebab masalahnya tidak dihilangkan: kita perlu membuang atau menyensor ajaran agama monotheistis yang selalu menghasilkan fanatisme.
Mengingat bahwa kita telah mencapai suatu tahap yang memungkinkan teknologi baru mengubah gaya hidup kita secara revolusioner, di mana kemajuan ilmu genetika memungkinkan kita untuk mengobati semua penyakit, memberi makan kepada seluruh penduduk bumi, di mana teknologi nano dan robotika memungkinkan hilangnya keperluan kita untuk bekerja, dan pengklonan manusia bahkan memungkinkan kita untuk hidup selama-lamanya, tidak dapat dibayangkan bahwa kepercayaan sebodoh itu masih dianut sejak Abad Pertengahan, yang membuat bumi ini dipenuhi dengan penderitaan, kekerasan, dan penghalangan terhadap pencerahan.
Misi sejati dari PBB seharusnya adalah menciptakan suatu lembaga yang diberi wewenang untuk menyensor semua teks agama di seluruh dunia untuk menyingkirkan penghasutan yang menimbulkan kebencian dan kekerasan dan membersihkan segalanya yang tidak menghormati hak asasi manusia.
Kita tidak sedang membicarakan penghilangan kebebasan beragama, yang merupakan bagian dari hak asasi manusia juga.
Kita sedang membahas suatu pencegahan terhadap agama-agama yang merangsang kebencian dan kekerasan untuk tidak melanjutkan ajaran ini kepada anak-anak, yang bisa pada suatu hari nanti melakukan kejahatan mengerikan dengan meyakini bahwa mereka berbuat demikian semata-mata karena menjalankan “perintah Tuhan”.
Dalam hal penghasutan kebencian, teks agama lebih berbahaya dari senjata api karena mereka menganjurkan pemakaian senjata api untuk membunuhi orang-orang “kafir”.
Untuk mempersiapkan manusia masa depan dan membuat planet ini lebih berkemanusiaan, kita memerlukan pengurangan terhadap pengaruh negatif agama monotheistis, sampai pada suatu saat nanti agama ini memadamkan api dirinya sendiri berkat adanya kebudayaan keilmuan yang lebih baik.
Tidaklah begitu mengherankan bila penguasa Taliban di Afghanistan melarang televisi, koran, dan internet. Semakin banyak orang yang paham semakin sedikit orang yang menyerahkan dirinya pada monotheisme.
Ketika Anda membaca ini, banyak orang mendekam di penjara negara-negara Islam, yang dijatuhi hukuman penggal kepala karena menolak agama Islam. Dan tentu saja hal ini menyalahi hak asasi manusia yang menjamin kebebasan orang untuk berganti agama.
PBB seharusnya menerapkan sangsi kepada Negara yang tidak menghormati hak asasi manusia.
Bagaimana kita bisa menerima bahwa PBB membutakan sebelah mata terhadap kejahatan ini?
Jika beberapa orang cukup sadar untuk mengerti bahwa Islam yang diajarkan kepada mereka merangsang terjadinya kejahatan dan bermaksud meninggalkan Islam, PBB dan masyarakat internasional harus membela mereka dan menuntut kebebasan mereka dengan segera.
Selanjutnya, bila negara-negara ini tidak bersedia mentaati Piagam Hak Asasi Manusia dengan mengubah teks agama mereka, PBB seharusnya berkampanye untuk mendorong kemurtadan di negara-negara Islam ini! Lalu membantu para pengungsi yang bersedia murtad untuk menemukan negara yang bersedia menerima mereka sebagai pengungsi.
Bagaimana bisa umat Islam diizinkan untuk membangun mesjid-mesjid di negara-negara demokrasi yang bebas,
sedangkan pembangunan gereja dilarang di negara-negara Islam?
Mengapa mereka yang berusaha murtad dan meninggalkan Islam mesti dipenjara?
Bagaimana kita bisa menerima bahwa orang-orang Kristen yang berusaha menyebarkan kepercayaan mereka di negara-negara Islam harus dipenjarakan sedangkan Piagam Hak Asasi Manusia menjamin hak untuk menarik masuk jemaat baru?
Jika negara-negara Islam berharap berintegrasi dengan masyarakat internasional dan memanfaatkan ekonomi dunia, dunia modern, dan teknologi baru,
mereka harus dipaksa untuk menghormati aturan negara-negara demokratis dan Piagam Hak Asasi Manusia.
Jika tidak, mereka harus menerima sangsi-sangsi dan tetap tercengkeram Abad Pertengahan yang menjadi tempat pilihan hidup mereka.
Itulah harga yang barus dibayar oleh dunia bebas supaya tetap merdeka dan agar terorisme dan kekerasan dapat diberantas sekali dan selama-lamanya.
Monotheisme berbahaya dan bertanggung jawab atas sejumlah besar kematian dan penderitaan orang di sepanjang sejarah umat manusia. Hal ini harus dinyatakan secara berulang-ulang.
Hanya dengan demikian umat manusia dapat berharap untuk memasuki abad perdamaian dan kebahagian universal.


Re: Islam's War Against Buddhism

Postby robint » 
Jangan menyalahkan Tuhan utk kebodo*an muslim mempercayai sosok yg delusif spt Allah swt, yg pada saat yg sama meneriakkan dirinya sbg Tuhan yg mengasihi, tanganNya membunuhi nyawa orang2 tak bersalah yg tak mau menyembah dia.
Dlm agama yg disebut monotheis, kasih kepada Tuhan adalah yg paling utama diatas kasih kita kepada sesama. Sekarang yg jadi pertanyaan adalah Tuhan spt apa ?
dan balik lagi kepada kepercayaan muslim, Tuhan muslim lah Tuhan yg berbahaya dan saya kira kenapa Tuhan membiarkan muslim utk berkembang adalah sbg tanda bagi semua orang bahwa Tuhan ada, dan bukan krn kepercayaan omong kosong.
itu sebabnya setiap orang harus berpaling pada Tuhan yg benar baru kita bisa mengatasi kepercayaan sesat ini 
sayangnya manusia terlalu cepat menyalahkan Tuhan dan bukannya menemukanNya utk memperoleh jalan keluarnya.
Dimanakah Tuhan pada saat suatu bencana itu terjadi ? menemukan jawabannya dlm pertanyaan, Apakah ada yg mencari Tuhan sebelum semuanya terjadi.
Bro,
Kadang Tuhan mengizinkan kejahatan terjadi utk menghindari kejahatan yg lebih besar lagi terjadi karena Dia tahu masa depan dan Dia telah menciptakan kita dlm kasihNya. Bagi Dia tidak ada hari kemarin dan hari esok yg ada hanyalah hari ini


Re: Islam's War Against Buddhism

Postby Laurent » 
Jangan Lupa juga Islam Pernah Dihancurkan Di Basis buddhism seperti Myanmar & kamboja. Kalo Nggak percaya baca aja artikel di bawah ini :
Muslim Burma, Umat Islam Paling Teraniaya?
Bangladesh (Voa-Islam.com) - Sebuah tindakan keras terhadap pengungsi Muslim Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan di Bangladesh memaksa ribuan orang untuk melarikan diri dalam ketakutan, pejabat Médecins Sans Frontieres (MSF) mengatakan.
Lebih dari 6.000 orang telah melarikan diri ke sebuah kamp darurat di perbatasan Burma-Banglades sejak Oktober - 2.000 di antaranya tiba pada bulan Januari hanya seorang diri - kata Paulus Critchly, kepala misi MSF di Bangladesh.
"Muslim Rohingya di Bangladesh saat ini merupakan korban dari kekerasan dan usaha-usaha pemulangan paksa yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.
"Banyak laporan dari orang-orang yang dipaksa untuk kembali menyeberangi perbatasan. Usaha-usaha pemulangan paksa oleh Pasukan Keamanan Perbatasan Bangladesh didokumentasikan dengan baik oleh media lokal dan akan diulang dalam cerita-cerita tentang pengungsi Muslim Rohingya di seluruh distrik Cox's Bazar [sepanjang perbatasan Burma]. "
..Muslim Rohingya di Burma dilarang untuk memiliki tanah dan harus mendapat izin dari pemerintah rezim militer untuk menikah atau melakukan perjalanan. Mereka juga dilarang mempraktikkan keyakinan mereka sebagai orang yang beragama Islam..
Rohingya, sebuah kelompok etnis minoritas Muslim dari Burma, merupakan diantara kaum pengungsi yang paling miskin dan paling teraniaya di dunia. Mula-mula dari negara bagian Arakan, mereka telah kehilangan kewarganegaraan Burma sejak 1982 dan secara terus-menerus dianiaya dan dieksploitasi oleh rezim pemerintah militer.
Muslim Rohingya di Burma dilarang untuk memiliki tanah dan harus mendapat izin dari pemerintah rezim militer untuk menikah atau melakukan perjalanan. Mereka juga dilarang mempraktikkan keyakinan mereka sebagai orang yang beragama Islam dan tidak diberi akses untuk mendapat pendidikan umum atau layanan kesehatan.
Mereka secara teratur diganggu dan diusir dari rumah mereka dan sering dipaksa bekerja sebagai budak pekerja bagi militer Burma.
Tidak mengherankan, ratusan ribu dari mereka telah mengungsi, sebagian besar menyeberang ke Bangladesh, di mana mereka telah mendirikan kamp-kamp penghuni liar di distrik Cox's Bazar dan Banderban di dekat perbatasan.
Namun, negara Bangladesh yang penuh sesak dan miskin menolak untuk mengakui mereka sebagai pengungsi yang sah. Dari hampir 500,000 orang pengungsi Muslim Rohingya yang ada di negara itu, hanya 28,000 yang diakui pemerintah Bangladesh sebagai pengungsi terdaftar sedangkan sisanya mereka anggap sebagai pedatang haram.
Akibatnya, sebagian besar Muslim Rohingya yang ada di Bangladesh tinggal dalam kemiskinan dan keputusasaan.
"Mereka tetap terjebak dalam situasi putus asa tanpa masa depan, rentan terhadap serangan, perlakuan kejam dan manipulasi, serta jenis tindakan kekerasan yang intens yang mereka derita sekarang," kata MSF dalam laporan yang dikeluarkan hari ini (Kamis,18/02).
Tindakan keras Bangladesh terhadap Muslim Rohingya baru-baru ini menciptakan sebuah "bencana kemanusiaan," MSF mengingatkan.
..Mereka tetap terjebak dalam situasi putus asa tanpa masa depan, rentan terhadap serangan, perlakuan kejam dan manipulasi, serta jenis tindakan kekerasan yang intens yang mereka derita sekarang..
Dicegah dari bekerja dan menolak memberi bantuan pangan bagi para pengungsi Rohingya, Bangladesh menganggap para pengungsi Muslim Rohingya sebagai beban dan ancaman bagi pasar kerja lokal. Ketidak populeran mereka, "yang dipicu oleh media lokal, membuat mereka mudah dijadikan alat bagi politisi lokal tidak bermoral yang mengharapkan keuntungan sesaat" kata laporan itu.
Sejak Bangladesh mulai mengumpulkan orang-orang Rohingya yang tidak mereka inginkan musim gugur lalu, para pejabat MSF, yang telah memberikan pelayanan medis di Bangladesh sejak 1992, telah melihat peningkatan jumlah muslim Rohingya yang dirawat karena pemukulan, luka sabetan akibat benda tajam dan perkosaan.
Belum selesai permasalahan pengungsi Rohingya di Cox Bazaar Tiba-tiba gelombang baru pengungsi Rohingya di kamp darurat Kutupalong, dekat perbatasan Burma, juga telah menetapkan alarm berdering.
Maret tahun lalu, sebuah survei MSF menunujukkan dari lebih 20.000 pengungsi yang tidak diakui di tempat tersebut, 90% ditemukan dalam kondisi kekurangan gizi.
Dalam satu bulan, dokter MSF mendokumentasikan lebih dari 1.000 anak-anak kekurangan gizi dan merawat lebih dari 4.000 anak di bawah usia lima tahun.
"Kekurangan gizi dan angka kematian sudah melewati ambang batas darurat dan orang-orang kurang memiliki akses untuk air minum yang aman, sanitasi atau perawatan medis," kata laporan MSF. (aa/National Post)


Re: Islam's War Against Buddhism

Postby Laurent » 
Derita Muslim Rohingnya
PBB mendeskrebsikan para minoritas Muslim Rohingnya yang sebagian besar tinggal di wilayah orang-orang Budha Myanmar sebagai penduduk paling teraniaya di dunia.
Mereka kebanyakan hidup di wilayah barat Rakhine State dimana mereka sangat dibatasi untuk bepergian keluar Myanmar oleh Junta Militer Myanmar. Mereka ditolak menjadi warga negara, tidak punya pasport dan tidak mendapatkan hak untuk mempunyai tanah sendiri. Melaksanakan ibadah agama mereka bisa berujung pada pembunuhan. Dan larangan yang paling menghinakan bagi mereka adalah, mereka dilarang menikah di Myanmar.
Diperkirakan ada 750,000 orang Rohingya yang tinggal di Myanmar dan beberapa ratus ribu lainnya hidup di sekitar Bangladesh. Orang Rohingnya juga tidak boleh mendapatkan pekerjaan di sektor-sektor formal. Mereka adalah penduduk paling miskin yang tinggal di negara paling miskin didunia.
Dan juga, disetiap tahun, ribuan dari mereka berusaha melarikan diri, melakukan perjalanan paling berbahaya menyeberangi perbatasan Bangladesh, Thailand, India dan Indonesia, dan mereka hanya menggunakan kapal boat kecil biasa.
Cerita ini tidak pernah terdengar sebelumnya. Myanmar adalah sebuah negara dengan para polisi paranoid, sama dengan Korea Utara, mereka menolak semua akses jurnalis asing. Akses satu-satunya adalah dengan menjadi pekerja Hak Asasi Manusia dan jurnalis yang hanya bisa beroperasi di camp pengungsian Rohingya dan pusat-pusat penjara yang tersebar di beberapa daerah, itupun masih sangat dibatasi aksesnya.
Yang menjadi headline berita awal tahun ini adalah, diketahuinya keadaan buruk mereka oleh media internasional ketika ratusan pengungsi Muslim Rohingnya ditemukan di daerah pantai Indonesia dan pantai India dengan perahu-perahu kecil tanpa mesin mereka - dan kebanyakan dari mereka sudah sekarat.
"Ada lebih banyak lagi dari mereka yang tidak ditemukan, mereka hilang di laut", kata Chris Lewa, kata seorang Ahli di Rohingnya yang sedang menjalankan Proyek Arakan, sebuah kelompok hak asasi manusia milik pribadi. "Namun in ijuga sulit untuk mengetahui jumlah pasti orang-orang tersebut, karena aksesnya sangat sulit".
Berdasarkan wawancara dengan para pengungsi yang selamat tersebut, mereka sebelumnya pernah ditahan di penjara disebuah pulau di Thailand sebelum militer Thailand menggiring mereka ke enam buah kapal boat, menarik mereka ke tengah laut dengan sedikit makanan dan air minum, dan ditinggalkan terapung pada kapal tanpa motor, terombang-ambing di tengah laut. Beberapa pekan setelahnya mereka ditemukan oleh para nelayan Indonesia asal Aceh dan penjaga pantai India. Ada 300 orang dari sekitar 1,200 orang sebelumnya hilang tenggelam ditengah laut.
Perdana Menteri Thailand memberikan perintah mengusir mereka, karena dianggap angka orang-orang Rohingnya yang menyeberang ke Thailand semakin banyak dalam beberapa tahun ini.
"Kami tidak punya air minum. tidak ada makanan selama tiga pekan. Lebih dari 20 orang dari kami meninggal diatas kapal dan harus kami buang ke laut. Kami terapung-apung selama tiga pekan itu, tidur saling bertumpukan dengan yang lain", kata Alamsyah, salah satu dari 200 pengungsi Muslim Rohingnya yang ditemukan dipantai Idi Rayeuk tanggal 2 Februari lalu. "Tempat pengungsian ini tidak bagus, tapi paling tidak disini saya bisa beribadah dan berdoa. Di Myanmar, jika saya beribadah, maka saya akan mati dibunuh".
Alamshah harus banyak berdoa sekarang, ia mengalami banyak penyakit mulai dari Tuberculosis. Ia dan 197 orang lainnya tinggal di tenda-tenda basah, dengan lantai berlumpur di belakang rumah-rumah sebuah desa penduduk dengan masa depan yang tak jelas.
Pekan ini, PBB dan organisasi Migrasi Internasional akhirnya memulai wawancara dengan para pengungsi tersebut untuk menentukan apakah mereka termasuk pengungsi karena masalah politik sehingga memerlukan bantuan keamanan atau mereka termasuk imigran karena masalah ekonomi sehingga harus dikembalikan ke Myanmar. Akhirnya, ini nanti akan menjadi keputusan pemerintah Indonesia untuk menentukan nasib para pengungsi Muslim yang teraniaya tersebut.
Pemimpin-pemimpin regional lain, termasuk dari Myanmar, saat ini berada di resor pulau Bali untuk mendiskusikan masalah migran dan khususnya masalah Rohingnya ini - namun hanya sedikit yang diperkirakan akan hadir di pertemuan tersebut. Myanmar pernah menyatakan, akan membawa kembali para pengungsi Rohingnya itu ke Myanmar jika mereka bisa dibuktikan berasal dari Myanmar, tidak mudah bagi para pengungsi itu sebab jika mereka asli dari Myanmar pun, mereka tidak pernah punya kartu kewarganegaraan.
Proses pembicaraan tersebut bisa berlangsung berbulan-bulan dan sementara itu orang-orang ini akan khawatir lagi dengan perjalanan berbahaya mereka yang hanya akan membawa mereka kembali ke tempat dimana awal keputus-asaan mereka dimulai, yaitu Myanmar.
"saya harus pergi, atau saya harus tinggal disini, tapi yang pasti kami tidak mau kembali ke Myanmar. Disana tidak ada pekerjaan, orang-orang Budha membunuhi kami. Mereka mengambil saudara-saudara perempuan kami dan mereka akan membunuh kami jika kami menolak menyerahkan saudari-saudari kami"
Awal pekan ini, tujuh orang pengungsi sudah melarikan diri dari tempat pengungsian. Namun mereka kemudian ditangkap lagi oleh tentara Indonesia, ketika ditanya mereka menjawab, "saya harus pergi, atau saya harus tinggal disini, tapi yang pasti kami tidak mau kembali ke Myanmar. Disana tidak ada pekerjaan, orang-orang Budha membunuhi kami. Mereka mengambil saudara-saudara perempuan kami dan mereka akan membunuh kami jika kami menolak menyerahkan saudari-saudari kami" kata Nurul Lah, 20 tahun, ia bisa sedikit berbicara bahasa Inggris yang ia pelajari selama di pengungsian. "Hal tersebut sangat berbahaya bagi saya".
Di camp Idi Rayeuk, mereka bebas beribadah, sholat dan pada siang hari mereka bisa berolahraga volly. Namun persediaan makanan dan kesehatan lainnya semakin menipis, dan itu adalah kebutuhan pokok.
Namun di pengungsian ini mereka jadi punya harapan hidup. "Disini mereka memberi kami sedikit uang dan mereka memberi kami pakaian, makanan dan beberapa kebutuhan lain", kata Nurul. "Di Myanmar? - tidak ada apa-apa disana". (aa/dbs)


Re: Islam's War Against Buddhism

Postby Laurent » 
Nasaka Teror Penduduk Muslim Buthidaung
Arakan State (Voa-Islam.com) - Personil Pasukan Keamanan Penjaga Perbatasan Burma (Nasaka) terus menakut-nakuti Muslim Rohingya sejak Januari 2010 di kota Buthidaung, kata seorang penduduk desa.
Personel Nasaka dari pos Oo Hla Pe pergi ke desa-desa dan memasuki rumah-rumah penduduk, memperkosa para gadis dan memeras uang dari masyarakat dengan tuduhan-tuduhan palsu.
Pos Oo Hla Pe yang ada di Bathidaung terdiri dari lima orang pasukan Nasaka yang bertugas, dipimpin oleh seorang komandan, Dokter Thien Win dan yang lain merupakan sersan yang baru datang dari Alay Than Kyaw sektor 7 Kota Maungdaw, kata sumber tersebut.
Setiap malam personel Nasaka tersebut pergi ke desa-desa dan menahan orang-orang tanpa alasan yang jelas lalu memeras uang dari mereka.
Pada tanggal 15 Januari, personel Nasaka dan komandannya Dokter Thien Win meminta 200,000 Kyat kepada seorang penduduk Muslim Sayyed Hussain dari desa Sindaung karena menduga bahwa menantunya pergi ke Bangladesh untuk bertemu suaminya yang baru datang dari Saudi Arabia.
..ketika terjadi pemerasan, perkosaan dan kejahatan lainnya terhadap orang-orang Muslim Rohingya, mereka akan merasa bebas dan akan terus melakukannya lagi, karena tidak ada yang berani melaporkan perbuatan mereka, disamping itu, bila ada laporan, para atasan yang berhak menindak, tidak pernah menghukum anggotanya yang terlibat dalam kejahatan tersebut..
Bagaimanpun, Sayyed harus membayar uang dalam jumlah besar kepada Nasaka setelah menjual padinya, dia menambahkan.
Dengan cara yang sama, pada 18 Januari pasukan Nasaka juga mengambil 150,ooo Kyat dari Md Zahan (25), dengan tuduhan bahwa ia seorang calo.
Sebelumnya, personil Nasaka beserta sang komandan memasuki rumah seorang gadis secara paksa dan kemudian memperkosanya. Selam tiga jam korban yang berusia 18 tahun bernama Sakina (nama samaran), tidak sadarkan diri akibat perkosaan tersebut. Sedangkan sang ibu (Nur Begum) tidak berani melapor pada yang berwajib karena takut akan disiksa oleh personil Nasaka.
Pasukan Nasaka biasanya akan menangkap dan menyiksa penduduk jika berani melaporkan kejahatan mereka kepada atasan. Karena itu ketika terjadi pemerasan, perkosaan dan kejahatan lainnya terhadap orang-orang Muslim Rohingya, mereka akan merasa bebas dan akan terus melakukannya lagi, karena tidak ada yang berani melaporkan perbuatan mereka, disamping itu, bila ada laporan, para atasan yang berhak menindak, tidak pernah menghukum anggotanya yang terlibat dalam kejahatan tersebut.
Para penduduk desa mengatakan, "Kami sekarang dalam kondisi ketakutan. Kami tak dapat tidur dimalam hari karena takut pasukan Nasaka akan menahan dan memperkosa keluarga kami. (kp)


Re: Islam's War Against Buddhism

Postby Laurent »
Jeritan Pengungsi Rohingya: Setiap Hari Hidup dalam Ketakutan
Cox Bazaar (Voa-Islam.com) - Lahir dan dibesarkan di Bangladesh, Solim Ullah (bukan nama sebenarnya), 17 tahun, adalah pengungsi Muslim Rohingya yang terdaftar resmi. Dia bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran di Cox's Bazar, wilayah selatan Bangladesh yang paling populer akan resor pantainya, tetapi tindakan keras dan penangkapan terhadap para pengungsi yang terjadi baru-baru ini mulai menimbulkan ketakutan terhadap dirinya.
Menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR), ada sekitar 500.000 Muslim Rohingya - sebuah etnis minoritas yang melarikan diri secara massal ke negara tetangga Myanmar, Bangladesh, beberapa dekade lalu. Dari jumlah tersebut hanya 28.000 orang yang terdaftar sebagai pengungsi resmi, diantaranya 11.000 di kamp pengungsi resmi Kutupalong di luar Cox Bazaar, dan 17.000 lainnya lebih jauh ke selatan di kamp Nayapara.
Solim menceritakan kepada IRIN tentang hidupnya - harapan dan ketakutan:
"Keluarga saya telah tinggal di kamp pengungsi Kutupalong sejak 1991. Bagi saya tempat itu tidak lebih dari sebuah penjara.
..Meskipun kita menerima bantuan, tidak ada kehidupan di sana. Kami dilarang meninggalkan kamp, dilarang bekerja,
"Meskipun kita menerima bantuan, tidak ada kehidupan di sana. Kami dilarang meninggalkan kamp, dilarang bekerja, dilarang melakukan sesuatu yang akan membuat setiap orang bahagia.
"Sudah empat bulan sejak aku meninggalkan kamp tersebut dan hingga kini pihak berwenang masih tidak tahu kalau aku telah pergi.
"Ada beberapa orang lain dari kamp yang juga bekerja di sini, tapi aku tidak bergaul dengan mereka. Aku tidak berani, kalau nanti mereka tertangkap.
"Aku tahu apa yang saya lakukan adalah ilegal. Bahkan itu berbahaya, tetapi pilihan apa yang saya miliki? Tidak ada seorang pun di sini yang tahu bahwa saya adalah pengungsi Muslim Rohingya. Jika mereka mengetahuinya, aku akan dipecat dan ditangkap. Lebih buruk lagi, aku mungkin akan dipukuli.
"Tapi itu adalah realitas yang terjadi terhadap Muslim Rohingya di Bangladesh, dan aku hidup dalam ketakutan setiap hari, takut bila ketahuan.
"Keluarga saya berasal dari Negara Rakhine utara di Myanmar, di mana ayah saya bekerja sebagai petani. Sebelumnya hidup kami baik-baik saja, tapi kami menghadapi banyak masalah di sana.
..hal-hal mulai memburuk dan pada akhirnya tanah kami disita. Pada satu titik, pihak berwenang Myanmar menuntut setiap rumah tangga Muslim untuk menyerahkan seorang anak laki-laki untuk bekerja paksa..
"Seiring waktu, hal-hal mulai memburuk dan pada akhirnya tanah kami disita. Pada satu titik, pihak berwenang Myanmar menuntut setiap rumah tangga Muslim untuk menyerahkan seorang anak laki-laki untuk bekerja paksa. Dan, menolak gagasan tersebut bukanlah sebuah pilihan.
"Pada akhirnya, keluarga saya melarikan diri ke Bangladesh di mana saya lahir dan telah hidup sejak saat itu.
"Namun kita tidak diterima dengan baik di sini. Bahkan, banyak warga Bangladesh memandang rendah kepada kami. Mereka melakukan diskriminasi terhadap kami. Mereka bilang kami tidak pantas berada di sini dan harus kembali ke negara kami - sebuah negara saya bahkan belum pernah pergi kesana. Beberapa dari mereka bahkan melihat kami bukan sebagai manusia dan mengambil keuntungan dari kami. Dan jika kami melakukan pekerjaan, kami selalu mendapat bayaran yang kurang.
"Saya ingin melakukan sesuatu dengan hidupku, tetapi kesempatan pendidikan sangat terbatas di kamp pengungsian, dan aku ingin lebih.
"Bukankah itu normal? Ingin membuat sebagian besar hidup Anda lebih baik? Untuk melakukan apa yang Anda inginkan secara bebas? Setiap hari di pantai, saya melihat orang-orang melakukan hal itu. Melakukan apa yang mereka inginkan dengan bebas. Tentunya saya harus memiliki hak yang sama. Karena Saya juga manusia biasa. " (aa/IRIN)

Re: Islam's War Against Buddhism

Postby Mediherba » 
nganu sorry ye...!?, bukannya antipati dgn kasus mynmar ntu, tapi sumber kok voa islam nyang masih sodara sabili kumpulan para pengarang indah. Ada situs nyang lebih independen gitu.


Postby yvptgxj »
"Pada akhirnya, keluarga saya melarikan diri ke Bangladesh di mana saya lahir dan telah hidup sejak saat itu.
Namun kita tidak diterima dengan baik di sini. Bahkan, banyak warga Bangladesh memandang rendah kepada kami. Mereka melakukan diskriminasi terhadap kami. Mereka bilang kami tidak pantas berada di sini dan harus kembali ke negara kami - sebuah negara saya bahkan belum pernah pergi kesana. Beberapa dari mereka bahkan melihat kami bukan sebagai manusia dan mengambil keuntungan dari kami. Dan jika kami melakukan pekerjaan, kami selalu mendapat bayaran yang kurang.
Gue rasa Bangladesh mesti berlandaskan hukum islam yg ketat. Insya allah... Ini akan menambah ukhuwah islamiyah umatnya di bangladesh termasuk umat muslim rohingya.
Allahu akbar!


Re: Islam's War Against Buddhism

Sangat naif mengatakan bhw monotheism adalah akar kekacauan dunia ini, seolah2 semua monotheism dikelompokkan dalam satu polar: kelompok pengacau.
Monotheism bukan milik yahudi, kristen atau islam semata, hindu juga pada dasarnya monotheism, kepercayaan2 kuno seblm kristen di timur tengah juga cenderung monotheism dlm pengertian yg samar2. Agama2 asli atau hasil sinkretisme pada nenek moyang indonesia juga dominan bernuansa monotheism.
Kristen tumbuh subur di Eropa dan memberikan pondasi moralitas dan nalar lebih baik dari nenek moyang mereka pra-kristen. Permasalahan org2 eropa membenci kekristenan sehingga menyuburkan atheism tidak sepantasnya ini merupakan stempel buruk bagi ajaran yesus itu sendiri. Penyelewengan kekuasaan melalui institusi gereja adalah kesalahan yg bersifat umum, dapat terjadi dlm semua institusi, agama maupun nonagama yg telah kuat mencengkeram kehidupan para anggotanya/penganutnya. Islam harus dicatat dlm sejarah sebagai monotheism yg menyebabkan pandangan paling buruk terhadap monotheism. Sejak awal agama ini adalah ajaran fasis berkedok agama/monotheism, arabisasi utk menegakkan hegemoni arab menguasai dunia. Sangat tidak pantas disebut sebagai sebuah kegagalan monotheism.
Lantas, apakah wajar disebut kegagalan monotheism jika Kristen harus melakukan Perang Salib menghempang invasi pedang atas nama awloh dari manusia bermental binatang bernama muslim kaffah tsb hingga ke Eropa Barat? Tanpa perang salib, kita takkan bisa melihat peradaban maju dunia di eropa khususnya Eropa Barat seperti kita rasakan hingga sekarang ini. Mgkn tanpa perang salib seluruh eropa barat akan sama seperti negara2 timur tengah yg kacau-balau dan terbelakang sebagai hasil pencerahan islam. Indonesia sendiri sudah menjadi contoh terbaik bagi kita. Darah nenek moyang dan kemunduran peradaban kita adalah harga mahal untuk menjadi budak arab.


Re: Islam's War Against Buddhism

Postby Pendosa » 
Sy Pribadi sdh merasakan menjadi Korban Penindasan Secara tdk langsung Dr sy kecil...
Sy Tdk Berani ntuk mengatakan Golongan Tertentu Sebab Sy tdk Ingin Anak Cucu Sy Akan Menderita & Nantinya Akan Lebih Menderita Dari Era Kehidupan Sy...
Setiap Golongan Yg Bertikai Satu Sama Lain,Mengapa Sll Kami Yg Menanggung Akibatnya...
Bukan Hanya Di Era Sy Sj,Tp Sdh Ada Dr Era Leluhur Sy...
Kebencian,Kedengkian,Keegoisan Akan Berujung Petaka Bagi Kami...
Ini Hanya Curahan Hati Dari Seorang Manusia Yg Hdp Di Zaman Ini...
Ada Baiknya Kita Sebagai Anak Bangsa Yg Mencintai Ibu Pertiwi,Ada Baik nya Kita Bersatu.Jadikan Perbedaan Sbg Kekuatan Untuk Membangun & Memajukan Negara Kita...
Dengan Kita Bertikai,Akibatnya Kita Akn Semakin Jauh Tertinggal Dr Negara Lain...Lihat Singapura Negara Mereka Begitu Maju Krn Mereka Bersatu,Sy Melihat Acara Kemerdekaan Mereka Melalui Siaran Tv,Perayaan Yg Begitu Luar Biasa(Sy Tdk Bermaksud Memuji Negara Lain Tp Inilah Faktanya)...Bagaimana Kita Mau Membangun Negara Kita Tercinta Ini,Jika Tenaga & Pikiran Kita Hbs Terkuras Untuk Bertikai...
Merdeka Untuk Negeri Tercinta...Nama Sy Bkn Berawalan SU,Tp Di Hati Sy...Saya Sangat Mencintai Negeri Ini...Negeri Ini Makmur Bkn Untuk Siapa2 Tp Anak Cucu Kita Yg MEnikmatinya,Jgn Lah Mewariskan Negara Yg Bertikai & Kelaparan...Berdamai Untuk Kebaikan Anak Cucu Kita...
[-o< [-o< [-o<
User avatar


Re: Islam's War Against Buddhism

Postby Dhamma »
Persoalan konflik etnis di burma tidak semata-mata dikarenakan agama..... tapi persoalan sosial/politik/ras yg bisa terjadi di mana2 hanya kebetulan yg tertindas beragama minoritas. Dan itu urusan junta militer yg berkuasa ... bila mereka menerapkan ajaran buddha secara murni, maka tidak akan ada masalah seperti ini. Tidak ada ajaran penyiksaan dan pembunuhan atau diskriminasi dlm buddhisme.... tidak ada ayat yg mengajarkan utk melakukan pembasmian etnis atau perang atas nama buddha atau agama buddha, silahkan periksa sendiri.
May All Living Things Live in Peace...........


Re: Islam's War Against Buddhism

Postby Dhamma »
Penyelewengan kekuasaan melalui institusi gereja adalah kesalahan yg bersifat umum, dapat terjadi dlm semua institusi, agama maupun nonagama yg telah kuat mencengkeram kehidupan para anggotanya/penganutnya.
Tolong berikan contoh institusi agama mana selain kristen yg telah melakukan kesalahan/penyelewengan..........????


Re: Islam's War Against Buddhism

Postby Laurent » 
Dhamma wrote:Persoalan konflik etnis di burma tidak semata-mata dikarenakan agama..... tapi persoalan sosial/politik/ras yg bisa terjadi di mana2 hanya kebetulan yg tertindas beragama minoritas. Dan itu urusan junta militer yg berkuasa ... bila mereka menerapkan ajaran buddha secara murni, maka tidak akan ada masalah seperti ini. Tidak ada ajaran penyiksaan dan pembunuhan atau diskriminasi dlm buddhisme.... tidak ada ayat yg mengajarkan utk melakukan pembasmian etnis atau perang atas nama buddha atau agama buddha, silahkan periksa sendiri.
May All Living Things Live in Peace..........
bukankah tindakan yang dilakukan oleh BUDHIS BIRMA terhadap MUslim, justru merupakan reaksi dari perlakuan MUSLIM kepada BUDHA selama berabad2. Beberapa abad yang alu MUSLIM DELHI pernah menyerang BIRMA & Muslim pernah mendirikan kerajaan ARAKAN DI BIRMA dengan membunuh Budhis BIRMA
Sumber : FFI

1 komentar:

  1. anda orang yang takmengerti sejarah dan ajaran islam jama Muhamad anda hanya tau "orang-orang islam" bukan ajaran islam"

    BalasHapus